Anggota Badan Anggaran DPRD DKI Jakarta August Hamonangan meminta Pemprov DKI menambah anggaran untuk memperbanyak kamera pengawas atau Closed-Circuit Television (CCTV) pada Rancangan Perubahan Kebijakan Umum Anggaran (KUA) dan Perubahan Prioritas dan Plafon Anggaran Sementara (PPAS) 2024.
Menurut dia, salah satu wilayah yang memerlukan penambahan CCTV yakni di Pancoran, Jakarta Selatan. Sebab, wilayah tersebut rawan kriminal dan kekerasan pada anak.
Dengan begitu, para korban bisa punya bukti untuk melapor ke aparat keamanan. “Sudah banyak terjadi kekerasan terhadap perempuan dan anak, hingga pencurian,” ujar August dalam rapat Banggar di gedung DPRD DKI Jakarta, Senin (5/8).
Anggota Badan Anggaran DPRD DKI Jakarta August Hamonangan. (dok.DDJP)
Ia juga mengaku banyak menerima keluhan warga sekitar yang sering kehilangan spion, ban serep, hingga kendaraan pribadi. Ketiadaan kamera pengawas membuat pelaku kriminalitas mereasa leluasa.
“Bahkan di RT dan RW saya itu yang namanya ban serep sudah banyak kehilangan, sehingga kebutuhan CCTV mohon nanti jadi catatan penting,” tutur August.
Pada kesempatan yang sama, Sekretaris Daerah DKI Jakarta Joko Agus Setyono mengaku setuju untuk memperbanyak CCTV di Jakarta sebagai bentuk peran Pemprov dalam memberikan rasa aman kepada masyarakat.
“Saya setuju. Mungkin ke depan kita akan memperbanyak CCTV di wilayah terkait,” tandas Joko.
Untuk diketahui, hingga pertengahan tahun 2024, managed service CCTV oleh Pemprov DKI Jakarta baru terealisasi di 747 titik.
Penyebarannya yakni, Jakarta Pusat sebanyak 180 titik, Jakarta Barat 160 titik, Jakarta Utara 75 titik, Jakarta Timur 160 titik, dan Jakarta Selatan sebanyak 172 titik. (DDJP/yla/gie)