Indonesia dengan kekayaan budaya, agama, dan etnis, secara konsisisten dihadapkan pada berbagai tantangan dalam perjalanan menuju kemajuan yang berkelanjutan.
Dalam menghadapi komplesitas tantangan ini, Pancasila telah menjelma menjadi pilar moral, etika, dan filosofis bagi masyarakat Indonesia.
“Sebagai landasan negara, Pancasila tidak hanya sekadar kumpulan prinsip-prinsip, melainkan juga sebuah panduan yang mengarahkan usaha-usaha bangsa Indonesia dalam mengatasi beragam tantangan yang muncul. Di mana dalam era globalisasi yang semakin kompleks ini, Pancasila memiliki peran yang sangat penting sebagai panduan bagi masyarakat Indonesia,” papar Wakil Ketua Komisi A DPRD Provnsi DKI Jakarta Inggard Joshua di ruang kerjanya, Kamis (30/5/2024).
Globalisasi, tambah Inggard, telah membawa dampak yang signifikan pada berbagai aspek kehidupan di Indonesia. Baik yang bersifat positif maupun negatif.
“Meskipun membawa kemajujan dalam teknologi, pertukaran budaya, dan peluang ekonomi yang lebih luas, globalisasi juga menimbulkan tantangan yang tidak dapat diabaikan. Salah satu tantangan yang muncul dari sana adalah hilangnya identitas budaya. Dalam suasana globalisasi yang semakin terbuka, budaya-budaya lokal seringkali terancam oleh arus dominasi budaya luar yang masuk. Hal ini dapat mengakibatkan degradasi nilai-nilai budaya tradisional yang telah lama menjadi identitas masyarakat Indonesia.Di sinilah Pancasila berperan sebagai panduan, dengan memberikan arahan tentang pentingnya mejaga keberagaman budaya sebagai salah satu pondasi kekayaan bangsa,” urai dia.
Tantangan Serius
Sementara itu, tambah wakil rakyat dari Fraksi Partai Gerindra itu, disparitas ekonomi juga menjadi tantangan serius yang muncul akibat globalisasi. Meskipun terdapat peluang ekonomi yang lebih luas, globalisasi juga telah meningkatkan kesenjangan antara kelompok-kelompok masyarakat.
“Hal ini dapat mengakibatkan ketidak-setaraan akses terhadap sumber daya dan peluang ekonomi. Dalam konteks ini, Pancasila memberikan pedoman untuk memperkuat berkeadilan bagi seluruh rakyat Indonesia,” imbuh dia.
Sebagai negara berkembang, lanjut Inggard, Indonesia dihadapkan pada tantangan untuk mencapai pertumbuhan ekonomi yang berkelanjutan, sekaligus memperhatikan keberlanjutan lingkungan dan kesejahteraan sosial.
“Konflik antara kepeentingan ekonomi, lingkungan dan sosial sering kali muncul dalam proses pembangunan. Dalam hal ini, Pancasila memberikan panduan tentang pentingnya menjaga kesimbungan antara pembanguna ekonomi, perlindungan lingkungan hidup dan pemerataan kesejahteraan bagi seluruh rakyat Indonesia. Begitu pula, Pancasila menjadi landasan di tengah tantangan pluralitas sosial. Indnesia yanga kaya akan keragaman suku, agama, dan budaya seringkali dihadapkan pada potensi konflik jika pluralitas ini tidak dikelola dengan bijaksana,” kata dia.
Inggard menambahkan, tantangan seperti konflik horizontal, toleransi, dan radikalisme agama, tambahnya, semua ini menuntut pendekatan secara holistik dan inklusif.
Selain itu, ketergantungan terhadap pengaruh asing juga menjadi tantangan yang perlu diatasi dalam menghadapi arus globalisai. (DDJP/stw)