Sejumlah masalah sebagai persiapan swakelola pengelolaan air minum perlu diinventarisasi Perumda Air Minum (PAM) Jaya. Komisi B DPRD DKI Jakarta mendorong inventarisasi masalah mulai dilakukan sejak dini.
Ketua Komisi B DPRD DKI Jakarta Ismail menjelaskan, kerja sama PAM Jaya dengan PT Aetra Air Jakarta dan PT PAM Lyonnaise Jaya (PALYJA) akan berakhir pada Februari 2023 mendatang. Sementara masih banyak persoalan yang perlu dituntaskan. Seperti masalah Sumber Daya Manusia (SDM), Aset, Hukum, Keuangan, Akuntansi, Perpajakan, Operasional dan Kepelangganan, Teknologi Informasi, dan resiko.
“Sehingga kita bisa meyakini insyaAllah nanti pada 1 Februari 2023 transisi ini bisa berjalan mulus,” ujarnya usai rapat di Gedung DPRD DKI Jakarta, Senin (22/8).
Ismail juga berharap sejumlah permasalahan terkait pelayanan yang masih minim belum mencapai 100% dan Non Revenue Water (NRW) atau kebocoran yang masih mencapai 46% segera dapat teratasi dengan baik dan benar.
“Nah mudah mudahan dari perencanaan ini bisa memperkuat perencanaan kedepan lebih baik lagi,” ucap Ismail.
Sementara itu, Direktur Utama PAM Jaya Arief Nasrudin mengaku siap melakukan upaya-upaya perbaikan kerusakan atau kehancuran material pipa akibat adanya reaksi kimia (korosi) yang menyebabkan kebocoran.
“Sebenarnya dalam bahasa air itu NRW. tadi saya sudah jelaskan, kita mencoba membuat sebuah kluster baik kontribusi ada titik titik kemudian kebocorannya yang cukup besar dan alasan alasanya apa, sebab sebabnya apa, sehingga kemudian itu yang kita coba urai. Jadi kedepannya corrective actionnya seperti apa, dan ini yang jadi salah satu pertimbangan korporasi PAM untuk mengambil langkah,” pungkasnya
Pada kesempatan itu, Arief berharap sejumlah persoalan air di Jakarta dapat diselesaikan oleh PAM Jaya dengan baik. Hal tersebut juga terlihat pada persoalan air tanah yang sudah mulai terkontaminasi limbah industri.
“Jadi Harapannya bisa segera cepat melakukan cakupan pelayanan air 100% di Jakarta sehingga kemudian sekali lagi permukaan air tanah ini bisa dijaga di Jakarta, itu yang jadi konsentrasi kita,” tandasnya. (DDJP/alp)