Anggota Komisi B DPRD DKI Jakarta Ismail berharap, pimpinan dan seluruh anggota komisi dapat mendongkrak perekonomian warga Jakarta menuju kota global.
Menurut dia, ini menjadi salah satu tantangan Komisi B (bidang perekonomian) setelah Jakarta menanggalkan statusnya sebagai Ibukota.
“Tantangan kita ke depan gak biasa ya. Sebagai kota global, pengaruh ekonomi makro besar,” ujar Ismail di gedung DPRD DKI Jakarta, Senin (14/10).
Anggota Komisi B DPRD DKI Jakarta Ismail. (dok.DDJP)
Oleh karena itu, kekompakan dan solidaritas diperlukan untuk mengawal program kerja seluruh mitra Komisi yang terdiri dari Satuan Kerja Perangkat Daerah (SKPD) dan Badan Usaha Milik Daerah (BUMD).
“Kita harus memastikan mitra kerja kita tidak melakukan perencanaan maupun pelaksanaan kegiatan yang bisnis as usual tapi disesuaikan dengan tantangan zamannya ke depan,” ungkap Ismail.
Dengan demikian, Ismail optimistis di bawah kepemimpinan Nova Harivan Paloh sebagai ketua Komisi B, Wahyu Dewanto sebagai wakil ketua Komisi B dan Muhammad Lefy sebagai sekretaris Komisi B dapat mendukung peningkatan perekonomian Kota Jakarta.
“Untuk benar-benar menunjukkan ke masyarakat walaupun sudah berubah status tapi tetap bisa terdepan dalam hal perekonomian,” kata Ismail.
Hal senada juga diungkapkan Anggota Komisi B Pandapotan Sinaga. Ia menilai, peningkatan ekonomi warga Jakarta memang menjadi tantangan Komisi B yang harus diperjuangkan menuju kota global.
“Komisi B ini apalagi dengan pemindahan ibukota akan menjadi corong dan moto untuk meningkatkan perekonomian sebagai basis sumber pendapatan untuk Jakarta ke depan,” tukas Pandapotan. (yla/gie/df)