Wakil Ketua DPRD DKI Jakarta Basri Baco mendorong optimalisasi kerja sama antarkota melalui skema sister city untuk menurunkan angka pengangguran di ibukota.
Menurut dia, hubungan bilateral dengan sejumlah wilayah luar negeri dapat membuka peluang kerja sekaligus meningkatkan kualitas sumber daya manusia Jakarta.
Hal itu diungkapkan Baco dalam forum audiensi bersama delegasi Pemerintah Negara Bagian Victoria, Australia, di Gedung DPRD DKI Jakarta, beberapa waktu lalu.
“Jakarta itu mengalami oversupply manusia. Penduduk kita terlalu banyak, tapi banyak yang tidak berpendidikan tinggi. Akhirnya, SDM-nya lemah, daya saingnya rendah, dan pengangguran tinggi,” ujar Basri Baco.
Ia menjelaskan, salah satu prasyarat kota global adalah tingginya kualitas pendidikan warga. Karena itu, Pemerintah Provinsi DKI Jakarta tengah menyiapkan kebijakan besar untuk menjamin akses pendidikan tanpa hambatan.
“Kami akan menggratiskan sekolah dari TK sampai SMA, supaya tidak ada anak putus sekolah, tidak ada yang dipulangkan karena belum bayar, dan tidak ada ijazah yang ditahan,” jelas Basri.
Namun persoalan tidak berhenti di pendidikan. Lulusan SMK dan SMA justru menghadapi tantangan baru, yakni minimnya lapangan kerja.
Karena itu, DPRD mendorong perluasan kerja sama internasional, termasuk dengan Victoria, agar dapat menyerap tenaga kerja asal Jakarta.
“Mungkin saja Victoria sedang butuh sesuatu, dan kita bisa suplai. Daripada mereka menganggur di DKI, lebih baik ada peluang di luar,” ujar dia.
Basri juga mengusulkan agar Pemerintah Provinsi DKI Jakarta mempertimbangkan pembentukan kantor perwakilan kecil di Victoria sebagai bagian dari penguatan diplomasi daerah.
Kantor itu bisa menjadi simpul kerja sama di bidang pendidikan, budaya, maupun tenaga kerja.
“Walau kecil, kita bisa tempatkan orang-orang terbaik di sana. Kerja sama antarwilayah seperti itu penting, karena kadang yang mereka tidak punya, kita punya. Dan sebaliknya,” tutup Basri. (all/df)