Anggota Komisi E DPRD DKI Jakarta Chicha Koeswoyo mendorong Dinas Pemuda dan Olahraga DKI Jakarta mengoptimalkan peran generasi muda untuk mencegah tawuran. Pasalnya, tawuran masih marak terjadi di Jakarta.
Chicha mengungkapkan hal itu dalam Rapat Kerja Komisi E DPRD DKI Jakarta bersama eksekutif dengan agenda pembahasan dan pendalaman Ranperda Perubahan APBD DKI Jakarta 2025, di gedung DPRD DKI Jakarta, Rabu (23/7).
Melalui program pembinaan dan pemberdayaan, sambung Chicha, Dinas Pemuda dan Olahraga DKI Jakarta dapat mengarahkan energi pemuda pada kegiatan positif.
Pembinaan bisa diiringi peningkatan kesadaran akan bahaya tawuran. Begitu pula membangun karakter yang berakhlak dan berprestasi.
Anggota Komisi E DPRD DKI Jakarta Chicha Koeswoyo. (dok.DDJP)
Untuk mengembangkan potensi pemuda terhadap olahraga, kata Chicha, Dispora DKI Jakarta harus memperbanyak acara olahraga dan kepemudaan.
Keterlibatan pemuda secara langsung sebagai penyelenggara juga memiliki manfaat besar. “Peran Dispora ini penting banget dengan menggelar acara-acara olahraga dan kepemudaan dan melibatkan mereka sebagai panitia,” kata dia.
Ia mendorong Dispora DKI Jakarta bekerja sama dengan Dinas Pendidikan DKI Jakarta dan Biro Dikmental Setda DKI Jakarta untuk mengantisipasi tawuran remaja di Jakarta.
Sebab, 35 persen kasus tawuran melibatkan remaja. Tidak hanya berkaitan dengan kenakalan remaja, namun masalah psikologis dan sosial. Hal itu perlu penanganan secara komprehensif.
Pada kesempatan yang sama, Kepala Dinas Pemuda dan Olahraga (Kadispora) DKI Jakarta Andri Yansyah mengatakan, telah menggelar kegiatan-kegiatan positif yang melibatkan generasi muda di Jakarta.
Di antaranya, pelatihan Kader Inti Pemuda Antinarkoba (Kipan) yang melibatkan masyarakat, khususnya generasi muda yang berada di wilayah yang sering terjadi aksi tawuran.
“Kami banyak sekali kegiatan-kegiatan seperti KIPAN Kader Inti Pemuda Anti Narkoba melibatkan warga-warga yang berada di wilayah rawan tawuran,” kata dia.
Selain itu, Dispora DKI Jakarta juga memiliki Program ‘Wirausaha Muda Pemula’ (WMP) untuk mendukung pemuda memulai dan mengembangkan usaha.
Program itu mencakup pelatihan kewirausahaan, bantuan permodalan, dan pendampingan usaha. “Ada kegiatan Wirausaha Muda Pemula kita bekerja sama dengan UMKM,” ungkap dia.
“Terutama, kita melakukan pembinaan usaha kepada pemuda-pemuda yang ingin menjadi pengusaha,” tukas Andri. (yla/df)