Oman Rohman Rakinda lahir di Kuningan Jawa Barat tahun 1970 itu berhasil menjadi wakil rakyat di parlemen Kebon Sirih periode 2019-2024 usai mendapat 8.694 suara pada Pemilihan Legislatif (Pileg) pada 2019.
Berasal dari keluarga prasejahtera, di mana sang ayah bekerja serabutan menjadi kuli bangunan hingga kenek, tak membuat Oman malas mengenyam pendidikan. Bahkan ia selalu menjadi juara kelas.
Demi bisa melanjutkan sekolah, ia juga pernah berjualan cireng, gula-gula, serta manisan buatan Ibunya. Tak jarang ia juga menjadi pemungut bola tenis.
Bahkan saat kuliah, ia aktif di koperasi mahasiswa. Sebab, uang saku dari orangtuanya tidak cukup untuk biaya hidup di Kota Bandung. “Bisa pinjam duit juga kalau kepepet,” ujar dia.
Politisi dari Partai Amanat Nasional (PAN) itu mengaku, kisah hidupnya yang serba kekurangan justru menjadi semangat untuk berjuang menyejahterakan rakyat miskin di Jakarta.
Ketika duduk di bangku wakil rakyat, Oman memilih duduk di Komisi E (bidang kesejahteraan rakyat) untuk menjadi kepanjangan tangan rakyat miskin.
Salah satu fokus Oman yakni soal pendidikan. Alasannya, banyak rakyat prasejahtera memilih tak melanjutkan sekolah.
Berkaca dari masa lalunya, Oman tidak pernah berdiri di dekat tiang bendera saat gelar upacara karena tidak punya seragam sekolah. Karena itu, ia tak mau ada anak didik sekolah yang merasakan hal serupa.
Selain di Komisi E, Oman juga pernah memperjuangkan pendidikan saat menjadi anggota Panitia Khusus Pendidikan. (DDJP/gie)