Pedagang keliling di Jakarta punya teriakan yang khas untuk menyatakan kehadirannya.
Contohnya, tukang sayuran akan berteriak ‘yuuuur’ secara berkepanjangan dengan bunyi (u) mirip bunyi (o).
Begitu pula pedagang roti, akan berteriak ‘Booooot……booot….’ dengan lafas yang panjang.
Sedangkan tukang ikan akan berteriak pendek,‘euk’
Suatu sore, seorang tukang roti meluncur di Jl. Cipinang Muara I, Jakarta Timur, samping SMK Negeri 50. Kondisi ruas jalan itu menurun.
Saat mau berbelok lewat jembatan Kali Sunter, entah mengapa sebabnya, tiba-tiba roda gerobaknya sebelah menghantam trotoar.
Gerobaknya terbalik dan dia sendiri jatuh. Terpental dan tidak sadarkan diri
Orang-orang yang kebetulan berada di tempat itu, buru-buru memberikan pertolongan dan mengangkatnya ke pinggir jalan.
Lalu, merebahkan tubuhnya di bangku panjang milik tukang mie ayam.
Ada yang mengurut kakinya, ada yang mengururut tangannya, ada pula yang mengipasinya.
Ada pula yang komat-kamit membaca doa. Seseorang yang berada diantara mereka berkata.
“Bang,….Bang…..Nyebut dong Bang,” (Maksudnya membaca dua kalimat syahadat).
Setelah tiga kali diminta menyebut, tiba-tiba tukang roti itu berteriak; “Booooot…….boooot….”. (stw)