Pilkada DKI Jakarta 2017 merupakan pengalaman politik yang tak terlupakan oleh Nur Afni Sajim. Politisi perempuan asal Partai Demokrat itu menyimpan memori mendalam terkait momentum tersebut.
Ia ingat kala takjub melihat pemandangan warga yang tumpah ruah keluar dari rumah dan berebut menyalami Agus Harimurti Yudhoyono (AHY). Saat itu, AHY diusung koalisi Partai Demokrat.
Jalanan penuh sesak karena AHY berkampanye dengan cara jalan kaki sejauh 11 kilometer dari Cengkareng Timur hingga ke Kamal Muara, Jakarta Barat.
“Saya tidak bisa lupa pengalaman kampanye Pilgub (pemilihan gubernur:red) tahun 2017 saat Mas AHY berkampanye dengan cara berjalan kaki sepanjang 11 kilometer,” ujar Nur Afni dikutip dari buku Profile Pimpinan dan Anggota DPRD Provinsi DKI Jakarta Periode 2019-2024, Senin (29/1).
Akibat pola kampanye tersebut, kehadiran sosok AHY yang berduet dengan Sylviana Murni itu mulai diperhitungkan di Pilgub DKI 2017. Kekuatan AHY dan Partai Demokrat mulai punya tempat di hati pemilih DKI Jakarta.
Nur Afni Sajim adalah politisi Partai Demokrat yang sudah tiga periode terpilih sebagai anggota DPRD Provinsi DKI Jakarta. Kiprahnya di DPRD DKI Jakarta tak bisa dianggap remeh.
Ia merupakan salah satu pendorong Bank DKI menurunkan bunga kredit UMKM. Usahanya tak sia-sia. Semula 13 persen turun menjadi 6,5 persen.
Lahir dan besar di Jakarta, Nur Afni mengenyam pendidikan dasar di SDN 07 Kapuk Muara. Lalu, melanjutkan ke SMPN 122 Jakarta dan menyelesaikan pendidikan menengahnya di SMK Tunas Harapan di tahun 1997.
Pada 2000, Nur Afni melanjutkan pendidikan di Universitas Mercu Buana dan selesai pada tahun 2004. Sedangkan di 2006, ia terpilih menjadi Ketua Bidang Pemberdayaan Perempuan DPC Partai Demokrat Jakarta Barat.
Sementara itu pada 2009, ia mencalonkan diri sebagai Caleg DPRD DKI Jakarta dari Partai Demokrat dan terpilih secara berturut-turut hingga Pileg tahun 2019 silam.
Dia berharap, bisa tetap memperjuangkan aspirasi warga di Komisi B DPRD Provinsi DKI Jakarta.
“Mudah-mudahan di Komisi B ini bisa bekerja maksimal karena saya dan beberapa teman dewan sedang mendorong program solar cell. Listrik kan mahal,” kata dia. (DDJP/bad/rul)