Salah satu yang bikin aku betah tinggal di negeri ini lantaran bahan makanannya begitu melimpah.
Begitulah ungkapan yang sering dijumpai di tengah asyarakat. Termasuk warga keturunan yan kini menetap di Indonesia.
“Semua nilai gizi terpenuhi,” ujar Nicholas, salah seorang warga keturunan Afrika Selatan yang hampir lima tahun tinggal di Jakarta.
“Memang di negeri asal mu, makanan tidak sebanyak ini?” tanya Akbar.
“Mungkin, secara jumlah sama, ya. Tapi untuk mendapatkannya sudah tidak mudah. Kebanyakan harus dibeli dengan kepeng,” ungkap Nicholas.
“Kepeng itu apa?” tanya Darmin pengin tahu.
“Kepeng itu………….” jawab Nicholas sambil memainkan ibu jari tangannya.
“Tentu saja kamu betah. Apalagi dalam pemerintahan baru ini ada makan cuma-cuma atau makan gratis. Jadi, nggak perlu susah-susah beli bahan makanan. Tinggal makan saja,” Irman yang baru pulang memancing ikan menimpali.
“Program makan gratis kan cuma makan siang buat anak-anak sekolah. Jadi, yang sudah bangkotan seperti aku ini nggak akan mendapatkannya,” kata Nicholas.
“Selain makan gratis, agar hidup sehat juga bisa ditambah minuman bergizi dari susu ikan. Kan, banyak bahan makanan untuk makan siang gratis nanti,” kata Irman.
“Ikan mau diambil susunya? Memang masih kurang susu. Tapi, aku nggak tahu caranya memeras susu ikan,” kata Nicholas sambil menjungkirkan ikan milik Irman. (stw/df)