Badan Pelayanan Pengadaan Barang dan Jasa (BPPBJ) diminta memperhatikan mutu dan kualitas dari vendor yang terpilih membangun gedung sekolah serta pusat kesehatan masyarakat (Puskesmas).
Tujuannya, selain memiliki bangunan yang kokoh, juga demi keselamatan peserta didik serta para pasien. Sehingga bahan bangunan yang digunakan harus sesuai dengan spesifikasi yang telah ditentukan.
“Ini hal yang sangat penting terkait pembangunan sesuai dengan spek yang diharuskan. Jadi memerlukan keseriusan terkait keselamatan banyak orang, itu harus jadi fokus,” ujar Suhud di gedung DPRD DKI Jakarta, Senin (2/12).
Sekretaris Komisi C DPRD DKI Jakarta Suhud Alynudin. (dok.DDJP)
Karena itu, ia menekankan kepada BPPBJ untuk selektif memilih vendor dan mengawasi pembangunan agar tak ada pengurangan kualitas yang membahayakan masyarakat.
“Komisi C mendorong BPPBJ agar lebih ketat dalam memilih vendor, menggunakan anggaran, khususnya kualifikasi bahan yang digunakan. Tidak boleh ada pengurangan di dalam pembangunan,” tukas Suhud.
Sebelumnya, Komisi C telah merekomendasikan kepada BPPBJ dalam laporan hasil pembahasan Raperda tentang APBD Tahun 2025.
Salah satunya yakni, memberikan peringatan sampai black list terhadap vendor atau kontraktor yang nakal dan pekerjaannya tidak menjamin keselamatan, seperti gedung sekolah dan Puskesmas. (gie/df)