Muara Angke alias Kampung Bebek (2-Bersambung)

May 14, 2024 10:09 am

Muara Angke juga terkenal karena di kampung itu terdapat masjid tua Bernama Al-Anwar. Masjid itu dibangun sekitar 1714. Sebelum peristiwa pembantaian orang-orang Tionghoa di Batavia, kampung itu bernama Kampung Bebek.

Dinamakan Kampung Bebek karena orang-orang Cina yang tinggal di kampung itu banyak yang beternak bebek. Lokasi Kampung Bebek sangat strategis untuk memelihara bebek karena dekat dengan sungai.

Sebagai kampung nelayan, wilayah ini identik dengan pemukiman kumuh. Padahal, sejak dahulu sebenarnya kampung ini memiliki banyak potensi.

Selain sebagai pelabuhan dan tempat pelelangan ikan, hutan bakau yang luasnya 25,02 hektare, kini dikenal sebagai Suaka Margasatwa Angke yang dihuni sekitar 90 jenis burung.

Di wilyah ini juga terdapat hutan lindung dan Taman Wisata Alam Angke berupa hutan bakau, luasnya sekitar 170,60 hektare.

Tidak terlalu sulit berkunjung ke Muara Angke bagi mereka yang memiliki kendaraan pribadi. Baik kendaraan roda dua maupun roda empat.

Bagi yang mengendarai mobil dapat memacu kendaraannya melalui jalan tol dan keluar pintu tol Pluit. Dari arah Grogol, jaraknya hanya sekitar 4 km. Bagi yang menggunakan angkutan umum, bisa langsung turun di terminal bus Muara Angke. (DDJP/stw/rul)