MRT Solusi Atasi Polusi dan Kemacetan

November 5, 2024 6:20 pm

Pembangunan proyek Moda Raya Terpadu (MRT) Jakarta Fase 2A Bundaran HI-Kota Tua diharapkan mampu jadi solusi untuk mengatasi kemacetan dan mengurangi polusi udara di Jakarta.

Hal itu diungkapkan Ketua Komisi B DPRD DKI Jakarta Nova Harivan Paloh usai meninjau Visitor Center MRT Jakarta di Monas, Jakarta Pusat, Selasa (5/11).

Nova mengapresiasi progres pembangunan MRT Fase 2A CP201 HI-Harmoni sudah mencapai 80 persen. Harapannya, akhir tahun 2025 sudah rampung.

“Kita harapkan juga bahwa ini bisa membantu, salah satunya solusi masalah kemacetan. Yang kedua juga mengurangi masalah polusi,” ujar Nova.

Ketua Komisi B DPRD DKI Jakarta Nova Harivan Paloh. (DDJP/rei)

Ia mengatakan, untuk mendongkrak semangat dan percepatan pembangunan, pihaknya akan mendalami dan mengevaluasi bersama PT MRT Jakarta dalam waktu dekat.

Sehingga dapat diketahui dan disetujui besaran suntikan Penyertaan Modal Daerah (PMD) di 2025. “Tentunya ini masuk dalam PMD,” tutur Nova.

Jika kereta MRT Bundaran HI-Kota Tua sudah beroperasi, harap dia, maka masyarakat Jakarta dapat beralih dari penggunaan kendaraan pribadi ke transportasi publik.

“Masalah kendaraan roda dua maupun roda empat terus bertambah setiap tahun. Solusinya melalui transportasi publik, salah satunya mengenai MRT, LRT, dan tentu saja ada Transjakarta. Bagaimana tiga ini bisa terinterkoneksi dan terintegrasi dengan baik,” harap Nova.

Di lokasi yang sama, Direktur Utama PT MRT Jakarta Tuhiyat menjelaskan, pembangunan Fase 2A Bundaran HI sampai Kota Tua terbagi dalam tiga Contract Package (CP) yakni CP 201 Bundaran HI- Harmoni, CP 202 Harmoni- Mangga Besar, CP 203 Mangga Besar-Kota Tua.

Total progres pembangunan sudah mencapai 42 persen. Namun, sambung Tuhiyat, proses pembangunan MRT Fase 2A pada CP 201 Bundaran HI-Harmoni progresnya telah mencapai 80 persen.

Direktur Utama PT. MRT Jakarta Tuhiyat. (DDJP/rei)

Yakni meliputi Stasiun Monas dan Thamrin. Sehingga diharapkan selesai pada akhir tahun 2025 .

“Stasiun Monas yang tadi kita kunjungi itu sudah 82 persen. Artinya, stasiunnya harus selesai akhir tahun depan, Desember 2025,” beber dia.

“Jadi, stasiun Monas dan Thamrin karena adanya di 201, itu selesai Insyallah akhir tahun depan,” tambah Tuhiyat.

Pada 2029, pihaknya menargetkan proses pembangunan MRT Jakarta sudah rampung dan dapat digunakan oleh masyarakat.

“Harapannya adalah publik bisa shifting menggunakan transportasi publik yang ada terutama MRT Jakarta,” jelas Tuhiyat.

Selain itu, ungkap dia, setiap stasiun yang ada juga sudah terintegrasi dengan moda Transjakarta dan diperkirakan dapat menarik minat pengguna transportasi sebesar 22 persen.

“Kita juga kerja sama dengan semua feeder untuk menarik ke area stasiun terdekat. Mudah-mudahan Jakarta menjadi kota hijau dengan shiftingnya publik masuk ke transportasi publik,” tukas Tuhiyat. (apn/gie/df)