Momentum Hari Kartini Memotivasi Politisi Perempuan di Kebon Sirih

April 22, 2024 1:42 pm

Momentum Hari Kartini selalu mengingatkan pada refleksi perjuangan perempuan agar memiliki hak yang sama dengan laki-laki. Meski citra wanita saat ini berbeda dengan wanita zaman dulu.

Jika dulu wanita dianggap sebagai sosok yang hanya bisa berada di dapur atau dianggap sebagai ‘konco wingking’, wanita kini tak sedikit yang bisa pidato di depan podium.

Baik sebagai pejabat publik, pejabat pemerintah bahkan sebagai menteri negara, pengusaha, dan berhasil menggapai karier cemerlang.

Satu di antara ‘Kartini’ yang duduk di DPRD DKI Jakarta yakni Yuke Yurike. Wanita yang duduk di Fraksi PDI Perjuangan itu kerap memperjuangkan hak-hak warga. Begitupun dengan memperhatikan nasib kaum wanita.

Anggota DPRD DKI Jakarta Yuke Yurike. (dok.DDJP)

Ia menegaskan, dari semua perjalanan kiprah perempuan Indonesia, bisa jadi Raden Ajeng Kartini nenjadi sosok yang namanya terus harum diperingati setiap tahun.

“Perjuangan wanita kelahiran tanggal 21 April 1879 itu, tetap dikenang sebagai sosok perempuan yang berjuang demi nasib lebih baik. Bukan hanya nasibnya, tetapi nasib kaum wanita pada khususnya,” ujar Yuke, Kamis (18/4).

“Kalau nggak ada Kartini, ya kita nggak mungkin bisa tampil ke depan hari ini. Kiprah wanita saat ini, tak bisa dilepaskan dari petjuangan Kartini bertahun-tahun silam,” tambah dia.

Bagi Yuke, sosok Kartini merupakan motivator bagi kaum wanita untuk bergerak lebih maju. Melihat Kartini, membuktikan bahwa wanita ternyata bisa berkontribusi bagi keluarga, bahkan bagi pembangunan bangsa.

“Jika Kartini dulu bergerak melalui pendidikan, wanita saat ini memiliki lebih banyak pilihan untuk berkontribusi. Walau sudah berbeda generasi, nama Kartini akan terus hidup sepanjang zaman,” tutur Yuke.

Walau sudah berbeda generasi, sambung Yuke, Kartini tetap menjadi simbol peremuan pejuang. Meneruskan perjuangan Kartini, kata wakil rakyat yang membidangi pembangunan dan lingkungan hidup itu, menjadi kesempatan yang baik untuk meneruskan perjuangan bangsa.

Duduk menjadi anggota DPRD bersama rekan-rekan wanita lainnya, menurut Yuke, menjadi kesempatan untuk memberikan ide kebijakan yang bermanfaat. Misalnya, pembangunan Kota Jakarta menuju Kota Global setelah tidak lagi mejadi Ibu Kota Negara. (DDJP/stw)