Momentum Hari Kartini, Hak Perempuan untuk Jauh dari Rasa Tertekan

April 22, 2024 2:41 pm

Anggota DPRD DKI Jakarta dari Fraksi Partai Demokrat Nur Afni Sajim mengenukakan, momentum Hari Kartini selalu mengingatkannya pada refleksi perjuangan perempuan agar memiliki hak sama dengan laki-laki.

“Secara kodrat memang tidaksama antara laki-laki dan perempuan. Namun, dilihat dari hak-hak sebagai warga negara, baik dalam hak pendidikan, kebebasan politik, keduanya merupakan dua sosok yang setara. Ini mejadi refleksi perempuan bisa memperoleh haknya soal pendidikan, sehingga wanita punya posisi tawar yang baik,” ujar Nur Afni.

Mewarisi perjuangan Kartini, tambah dia, berarti memperjuangkan agar hak pendidikan perempuan benar-benar sama dengan laki-laki. Perempuan berkewajiban mendidik anak harus dibekali dengan pendidikan yang cukup agar bisa melahirkan generasi yang lebih baik.

Anggota DPRD DKI Jakarta Nur Afni Sajim. (dok.DDJP)

“Namun, perjuangan meneruskan langkah-langah Kartini tersebut masih panjang. Memperjuangkan wanita, tak semata-mata dilihat dari aspek fisik semata, tetapi juga harus mencakup psikologis,” tutur Nur Afni.

Misalnya, perempuan saat ini ditantang untuk bisa berpartisipasi dalam menekan angka kematian ibu saat melahirkan. Hal ini bukan semata-mata soal pelayanan kesehatan, penyuluhan kesehatan, asupan gizi, namun bagaimana membuat perempuan ada dalam posisi yang nyaman secara psikologis.

“Hak perempuan untuk jauh dari rasa tertekan ini juga menjadi satu poin penting yang masih harus diperjuangkan. Kenapa ? Karena angka kematian ibu di Indonesia saat melahirkan masih tertinggi di ASEAN. Ini bukan semata-mata soal layanan kesehatan semata,” imbuh dia.

Anggota DPRD DKI Jakarta dari Fraksi PDI Perjuangan Wa Ode Herlina menggarisbawahi, yang menjadi kunci utama bagi perjuangan wanita adalah memperjuangkan haknya dan hak orang lain.

 

Anggota DPRD DKI Jakarta Wa Ode Herlina. (dok.DDJP)

“Ketika sudah ada pespektif yang sama dalam rumah tangga, perjuangan akan menjadi lebih longgar. Karena itu, dukungan keluarga dalam melanjutkan peranan sebagai penerus perjuangan Kartini sangat penting. Karena, semua perjuangan itu tidak akan menghalangi kodratnya sebagai wanita dan ibu rumahtangga,” kata Wa Ode Herlina. (DDJP/stw)