Jakarta sebentar lagi melepas status ibukota dan akan menjadi kota bisnis berskala global. Namun permasalahan banjir masih menjadi momok yang sulit dituntaskan.
Anggota Komisi D DPRD DKI Jakarta Abdurahman Suhaimi mengatakan, seharusnya tak ada lagi alasan pemerintah menunda penyelesaian masalah banjir yang kerap berdampak pada permukiman warga.
“Kita berharap kedepan bisa lebih baik lagi dan persoalan menahun harus sungguh-sungguh diselesaikan secara bertahap dan terukur,” ujar Suhaimi di gedung DPRD DKI Jakarta, Senin (13/5).
Anggota Komisi D DPRD DKI Jakarta Abdurahman Suhaimi. (DDJP/rei)
Salah satu permukiman yang menjadi langganan banjir yakni di wilayah Cililitan dan Kramatjati Jakarta Timur.
Ia menyayangkan hal tersebut. Oleh karena itu, ia meminta dilakukan pengerukan sedimen di Kali Item Cililitan. Harapannya banjir dapat teratasi.
“Di Dapil (daerah pemilihan -red) saya, serinh banjir di sekitar Kramat Jati dan Cililitan. Itu terus terjadi setiap tahun. Kemarin saya usulkan untuk pengerukan kali Item Cililitan, itu harus betul-betul dirasakan manfaatnya oleh masyarakat agar tahun depan itu sudah enggak banjir lagi,” kata dia.
Sebab, isu pendangkalan kali dan sungai selalu menjadi perhatian DPRD, karena jika meluap akan berdampak menggenangi permukiman warga.
Setelah Jakarta menjadi kota global, harap Suhaimi, masalah-masalah tersebut sudah selesai ditangani.
“Soal pengerukan, pendangkalan yang sudah menahun itu harus diatasi. Bagi saya untuk Jakarta tidak ada lagi alasan alat berat enggak bisa masuk. Ya harus ada jalannya. Karena secara umum, SKPD dan DPRD itu harus mencari solusi. Bukan hanya membicarakan dan bukan hanya merapatkan,” tukas Suhaimi. (DDJP/bad/gie)