Menuju kota global, berbagai destinasi wisata perlu dioptimalkan. Sehingga Kota Jakarta bisa menjadi sasaran wisatawan lokal maupun mancanegara. Dampaknya, terjadi peningkatan pendapatan daerah dari sektor pariwisata.
Anggota Komisi B DPRD DKI Jakarta August Hamonangan, beberapa waktu lalu, menyatakan bahwa butuh strategi jitu untuk meningkatkan kunjungan wisatawan.
Di antaranya dengan membuat bundel paket diskon tiket masuk tempat wisata dan tarif transportasi dinilai mampu tarik minat pengunjung.
Dia berharap, Dinas Pariwisata dan Ekonomi Kreatif berkolaborasi dengan Dinas Perhubungan untuk merancang paket-paket menarik khusus akhir pekan dan momentum libur sekolah.
Salah satu detinasi wisata yang bisa menjadi andalan bagi Jakarta yakni wilayah Kabupaten Kepulauan Seribu. Pasalnya, banyak potensi wisata laut yang bisa digali.
Seperti yang dilakukan Intan (14) dan Affandi (8), wisatawan yang gemar menceburkan diri ke laut. Meski sudah diperingatkan berulang kali segera naik perahu, tetap ingin berlama-lama menikmati pemandangan dalam laut.
”Terumbu karangnya bagus banget,” komentar Intan, siswi kelas II SMP Negeri 51 Jakarta saat snoorkeling di perairan Pulau Air, Kepulauan Seribu.
Bahkan hingga malam hari, Intan dan Affandi belum bisa melupakan pengalamannya melihat langsung keindahan terumbu karang. “Teringat-ingat terus keindahan terumbu karang dan ikan-ikan. Indah sekali,” komentar Intan.
Intan mengaku sulit sekali melupakan keindahan air laut Kepulauan Seribu yang sedemikian bening sampai bisa melihat hingga dasar pantai.
Keanekaragaman hayati yang kaya terumbu karang dan warna-warni ikan dan penyu, membuat gadis kecil itu serasa berlibur tidak di Jakarta.
Saat itu, Intan sedang menikmati liburan bersama ibu, ayah, kakek, nenek, tante serta adik-adiknya di Pulau Tidung. Yakni, satu di antara gugusan di Kepulauan Seribu selama tiga hari dua alam dirasa belum cukup.
Pilihan Wisata
Obyek wisata Kepulauan Seribu merupakan gugusan pulau-pulau kecl berjarak tempuh 1-2 jam dari Pantai Utaara Jakarta. Namun harus diakui, sarana wisatanya masih agak terbatas.
Tetapi tak usah bingung. Warga penyedia jasa wisata di Kepulauan Seribu nemiliki paket wisata yang lengkap. Mulai dari akomodasi, makanan, hingga bentuk kegiatannya.
Intan dan keluarga memilih paket wisata tiga hari dua malam. Obyek tujuannya ialah Pulau Tidung dan Pulau Pramuka.
Biaya yang dikeluarkan keluarga Intan sudah mencakup biaya perjalanan pergi-pulang Jakarta-Pulau Tidung, paket kegiatan, makanan, dan pemondokan yang menghadap laut.
Nah, jika mengikuti paket wisata yang disediakan warga itu, perjalanan dari Jakarta ke Pulau Tidung ditempuh dengan menumpang kapal kayu tradisional.
Waktu tempuhnya sekitar dua jam dari Pelabuhan Muara Angke. Kapal ini bisa mengangkut 200 orang penumpang. Pelabuhan ini lokasinya dekat dengan Dermaga Tradisional Muara Angke.
Jika ingin memangkas waktu, bisa naik kapal cepat dari Kali Adem atau Muara Angke.Tentu, ongkosnya sedikit lebih mahal.
Pelabuhan Muara Angke selama ini dinilai kurang nyaman bagi wisatawan. Sebab, seluruh permukaan lantainya basah karena pelabuhan tersebut digunakan pula untuk pelelangan ikan dan sering terendam rob.
Tidak ada kursi bagi penumpang untuk menunggu kapal, selain bangku-bangku yang disediakan di warung kopi. Namun, kekurangan itu akan terbayar setiba di Pulau Tidung.
Kejernihan air laut hingga ke dasar pantai serta udara yang sejuk tanpa polusi seolah menebus segala kekurangan dalam perjalanan ke lokasi.
Dalam beberapa tahun belakangan ini, wisata bahari Kepulauan Seribu telah dikembangkan Dinas Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Dinparekraf) Kabupaten Kepulauan Seribu dan warga setempat.
Ada banyak kemajuan. Penginapan bukan lagi hanya kamar-kamar di rumah warga, melainkan juga cottage dan hotel. Lebih nyaman bagi wisatawan yang menginginkan privasi.
Jika sudah tiba di lokasi, tak perlu terburu-buru menikmati wisata laut. Beristirahatlah sejenak di penginapan. Setelah itu, mulailah petualangan.
Memikat Hati
Pulau Tidung yang berpasir putih menyediakan sejumah wahana wisata pantai untuk anak-anak, remaja, hingga dewasa.
Antara lain, ada banana boat, doughbut boat, speedboat, dan jet ski. Jika ikut paket, wisatawan biasanya diberikan fasilitas satu kali mencoba banana boat.
Untuk wahana lain, biayanya Rp50 ribu sampai Rp75 ribu. Jika ingin sedikit menguras isi dompet, bisa naik jet ski selama setengah jam.
Tetapi yang paling seru adalah nenikati wahana banana boat dan doughtnut voat bersama teman atau saudara.
Banana boat dikenal sebagai perahu berbentuk pisang dan doughtnut boat berbentuk donat yang keduanya ditarik kapal cepat,
Pengalaman seni menikmati berselancar di atas laut dengan kecepatan tinggi. Menjadi lebih seru ketika perahu sengaja dibalikkan agar penumpang tercebur ke laut.
Saat itu terjadi, jangan khawatir tenggelam karena semua penumpang telah dilengkapi rompi pelampung. Wahana-wahana di Pulau Tidung beroperasi hingga sore hari.
Rasanya, sangat menyenangkan bermain di pantai yang berpasir putih dan bersih itu.
Bersepeda
Selain menikmati wahana laut, berkelilinglah pulau dengan sepeda. Sepeda-sepeda yang disediakan saat ini memiliki keranjang di bagian depan untuk menaruh tas.
Saat malam hari, waktu bisa digunakan untuk beristrahat di penginapan untuk memulihkan tubuh yang lelah bermain di pantai seharian.
Istirahat sebagai persiapan mengarungi lautan esok hari menuju tempat penangkaran beragam jenis ikan laut serta snoorkeling di kawasan Pulau Pramuka dan Pulau Air.
Setelah sarapan, tepat pukul 08.00 WIB, perjalanan ke Pulau Pramuka dimulai dari Pulau Tidung dengan menumpang kapal kayu. Perjalanan itu memakan waktu sekitar satu jam.
Bagi yang hobi memancing, bisa sekaligus memanfaatkan kesempatan itu dengan melempar joran.
Wisatawan akan tiba di restoran apung dekat Pulau Pramuka yang menyediakan kolam ikan laut. Kolam tersebut berisi ikan hiu, ikan kuwe, ikan kakap dan sejumlah ikan hias.
Tak terbilang lagi rasanya bisa menyaksikan ikan-ikan itu dari jarak dekat di tengah laut. Puas menyaksikan ikan-ikan laut, wisata dilanjutkan ke Pulau Air yang berjarak cuma 10 menit untuk snoorkling.
Sebelum ke Pulau Air, wisatawan akan diajak ke Pulau Panggang, Di sini, wisatawan bisa membeli perbekalan.
Saat tiba di lokasi, snorkeling pemandu akan memberikan rompi pelampung, kacamata, dan pipa snoorkeling untuk bernafas.
Bagi yang tidak bisa berenang, jangan takut mencoba, karena disediakan rompi pelampung.
Perairan Pulau Air merupakan salah satu kawasan terumbu karang yang luas luas. Dari atas kapal, hamparan terumbu karang sudah tampak jelas.
Selain peralatan, pemandu wisata juga membawa botol berisi roti yang telah dicampur air sebagai umpan supaya ikan-ikan mendekat.
Kesempatan memberikan makan kepada ikan-ikan ini sangat menyenangkan, karena dapat bersentuhan dengan ikan-ikan laut yang beragam warnanya.
Saat tubuh didekati ikan-ikan, ada kalanya timbul rasa sakit, karena kaki digigit ikan. Namun, rasa sakit itu tidaklah seberapa dibandingkan dengan pengalaman bersentuhan dengan ikan-ikan di tengah laut.
“Aku malah sempat berteriak. Ikan-ikan, gigitin kaki aku. Agak sakit sih, tetapi seru, karena bisa kasih makan langsung ke gerombolan ikan di tengah laut,” kenang Intan, Minggu (4/8/2024).
Intan menambahkan, liburan semakin nikmat saat santap malam. Hidangan ikan bakar pun masuk dalam paket wisata. Ikan bakar yang disajikan jelas ikan segar.
“Rasanya luar biasa. Itu sebabnya, perjalanan tiga hari dua malam pun terasa tak cukup,” tambah Intan.
Ny. Titi Paridah, nenek dari Intan dan Affandi menuturkan, ketika berada di Pulau Seribu itu, teringat pada tembang lawas Pulau Seribu yang dipopulerkan Tetty Kadi tahun 1970-an.
Syair lagu tersebut mengungkapkan tentang keindahan gugusan pulau di utara Jakarta itu. “Ini sungguh benar adanya. Pulau Seribu memikat hati. Sungguh indah, Ayo kawan kita pergi ke sana. Seperti itu petikan dari lirik lagu dai ‘Pulau Seribu’ yang dipopulerkan Tetty Kadi itu,” kenang Ny. Titi. (DDJP/stw/yla/gie/df)