Mengenal Husni Thamrin lewat Foto-Foto di Museum (3-Habis)

March 18, 2024 9:08 am

Kalau kita berkunjung ke Museum MH Thamrin di Jl. Kenari II, Kecamatan Senen, Jakarta Pusat, merasa sangat prihatin. Sebab, kondisi museum tersebut sudah kurang memadai dan menunggu direvitalisasi oleh Pemprov DKI Jakarta.

Pada musyawarah besar (Mubes) ke-6 Badan Musyawarah (Bamus) Betawi di Asrama Haji Pondok Gede, Kecamatan Makasar, Jakarta Timur, Gubernur Provinsi DKI Jakarta Joko Widodo (Jokowi), waktu itu menyatakan, akan merevitalisasi tiga bangunan yang mempunyai nilai sejarah.

Bangunan yang akan direvitalisasi itu nantinya akan dijadikan sebagai tempat untuk memperkenalkan kembali sekaligus mempromosikan lagi hal-hal yang berkaitan dengan Kebudayaan Betawi.

Tiga bangunan yang dimaksud itu adalah Gedung eks Kodim yang berlokasi di Jl. Bekasi Barat Raya, Matraman (Jatinegara), Jakarta Timur, depan Stasiun Jatinegara, Makam Pahlawan Pangeran Jayakarta di Jatingara Kaum, Jl Raya Bekasi Timur, Pulogadung, Jakarta Timur, dan Museum MH Thamrin di.Jl, Kenari II, Kecamatan Senen, Jakarta Pusat. Tetapi, rencana itu tertunda karena Jokowi menjadi Presiden Republik Indonesia.

Rencana itu, semula memperoleh dukungan besar dari para tokoh Betawi. Harapannya, setelah Basuki Tjahaja Purnama (Ahok) menjabat Gubernur Provinsi DKI Jakarta menggantikan Jokowi, dapat mewujudkan keinginan presiden Jokowi tersebut.

Apalagi dengan disahkannya Peraturan Daerah (Perda) tentang Pelestarian Kebudayaan Betawi. Informasi yang diperoleh, Museum MH Thamrin yang dibangun pada abad ke-20 itu rencananya akan diperluas areanya. Termasuk menambah dua buah bangunan baru. Yakni, sebuah masjid dan Gedung Abang None Jakarta.

Jika memasuki museum MH Thamrin tersebut, seluruh koleksi dan peninggalan MH Thamrin bersama Otoh Arwati, istrinya, masih rapih tertata dengan baik.

Sampai saat ini, masyarakat umum bisa berkunjung ke museum dari pukul 09.00-15.00 WIB, setiap hari Selasa sampai hari Minggu. Tarif masuk museum hanya Rp 5.000 untuk orang dewasa dan Rp 2.000 untuk pelajar atau anak-anak.

Foto Sejarah Perjuangan

Di museum ini, kita juga bisa melihat koleksi foto-foto reproduksi tentang kiprah perjuangan MH Thamrin dan pergerakan nasional Indonesia.

Foto-foto reproduksi suasana Kota Jakarta pada zaman MH Thamrin, lukisan MH Thamrin, radio yang digunakan MH Thamrin untuk mendengarkan siaran dari luar negeri, bale-bale tempat pembaringann terakhir jenazah MH Thamrin, lemari pakaian peninggalan MH Thamin, kursi, piring hias, blangkon, dan kepustakaan yang meliputi buku-buku naskah tentang MH Thamrin dan pidato-pidatonya di Volksraad.

Untung Supardi, salah seorang pengurus museum MH Thamrin mengemukakan, rencana perluasan bangunan dan area museum itu sudah ada sejak masa pemerintahan Gubernur DKI Jakarta sebelumnya, yakni H.Fauzi Bowo sejak tahun 2010. Tetapi hingga kini belum ada kelanjutannya.

Pada 2012 lalu, pembebasan tanah sudah dilakukan. Luasnya sekitar 2000 meter persegi. Namun hingga kini tidak ada kelanjutannya mengenai rencana revitalisasi, sehingga lahan yang telah dibebaskan itu terbengkalai dan tidak terawat.

Seandainya, Jokowi masih menjadi gubernur Provinsi DKI Jakarta, mungkin revitalisasi itu sudah terwujud. (DDJP/stw/rul)