Menanti Realisasi MRT Tomang-Medansatria

May 17, 2024 2:01 pm

Komisi B DPRD DKI Jakarta berharap, pembangunan Mass Rappit Transport (MRT) Jakarta koridor barat-timur rute Tomang-Medansatria, Bekasi, bisa menekan kemacetan lalu lintas di sekitar wilayah Medansatria, Bekasi, serta dapat meningkatkan konektivitas antarwilayah Jakarta dan sekitarnya.

Saat ini, Pemerintah Kota Bekasi sedang dalam tahap pengusulan luasan lahan untk pembangunan MRT Fase I tahap I tersebut. Proyek MRT koridor timur barat nantinya akan meliputi tiga provinsi.

“Banten, DKI Jakarta, dan Jawa Barat yang membentang sepanjang 84,1 kilometer dari Balaraja di Kabupaten Tangerang hingga Cikarang di Kabupaten Bekasi,” ujar Wakil Ketua Komisi B DPRD DKI Jakarta Taufik Azhar, Selasa (14/5).

Wakil Ketua Komisi B DPRD DKI Jakarta Taufik Azhar. (dok.DDJP)

Wakil rakyat dari Fraksi Partai Golkar itu mengemukakan, Proyek MRT koridor timur-barat tersebut terbagi menjadi dua fase.

Fase I terbagi lagi menjadi dua tahap. Fase I tahap I sepanjang 24,5 kilometer akan membentang dari Medansatria hingga Tomang, Jakarta Barat.

Fase I tahap 2 dengan panjang 9,2 kilometer membetang dari Tomang hingga Kembangan. Berikutnya, fase 2 mencakup pembangunan rute Kembangan-Balaraja sepanjang 50,4 kilometer.

Direktur Utama PT MRT Jakaeta, Tuhiyat yang ditemui di sela-sela rapat dengar pendapat dengan Komisi B DPRD DKI, Selasa (14/5/2024) menyebutkan, pembangunan MRT koridor timur-barat fase I tahap I akan dimulai dari wilayah Jakarta.

“Pembangunan ini merupakan bagian dari pengembngan jaringan MRT koridor utara-selatan yang merupakan tulang punggung jaringan transportasi massal berbasis rel di selatan dengan titik temu di Stasiun Thamrin. Peletakan batu pertama pembangunan proyek MRT Jakarta timur-barat tersebut akan dilakukan pada Agustus 2024. Targetnya, selesai pada 2031,” papar Tuhiyat.

Subeqi (54), warga Pondok Ungu Permai, Bekasi mengaku tak sabar menyambut pembangunan MRT lintas timur-barat tersebut.

Karyawan PN Pelabuhan yang akrab dipanggil Uwi itu mengemukakan, dengan adanya transportasi modern tersebut akan memudahkan mobilitas warga Kota Bekasi yang bekerja di Jakarta atau sebaliknya.

“Selain itu, MRT juga bisa menekan kemacetan. Medansatria juga dikenal sebagai daerah kemacetan. Semoga saat ada pembangunan, kemacetan tidak semakin parah. Namun, lebih baik macet sebentar demi terbangunnya infrastruktur jangka panjang,” kata dia.

Ungkapan senada diutarakan Lukman Fauzi (38), warga Podok Bambu, Kecamatan Duren Sawit, Jakarta Timur yang baru tiga bulan pindah rumah ke komplek perumahan Sayap Emas, Babelan, Bekasi Utara dan bekerja di Kelapa Gading, Jakarta Timur. (DDJP/stw)