Komisi C DPRD DKI Jakarta meminta BUMD mengungkap rencana program pada 2026. Sekaligus meningkatkan efektivitas dan kontribusi mereka terhadap pembangunan Jakarta.
Hal itu terungkap dalam Rapat Pra-RKPD 2026 Komisi C dengan seluruh BUMD di bawah naungan emprov DKI Jakarta.
Ketua Komisi C DPRD DKI Jakarta Dimaz Raditya menegaskan, setiap BUMD harus memiliki satu program unggulan.
Namun, program unggulang dimaksud harus berdampak besar bagi kinerja perusahaan dan masyarakat ibukota.
“Setiap BUMD pasti punya banyak program, bisa sampai 10,” ujar Dimaz.
Hanya saja, politisi Partai Golkar itu ingin BUMD memilih satu program unggulan yang bisa menjadi andalan dan mampu mengubah kondisi.
Ia berharap, ada program yang mampu membuat perusahaan tersebut keluar dari zona merah (laporan keuangannya) dan menjadi lebih produktif.
“Selama ini ada BUMD yang laporan keuangannya merah. Saya ingin tahu, ada tidak program yang bisa membawa mereka ke zona hijau? Tidak perlu banyak-banyak, cukup satu program yang benar-benar jadi mercusuar,” tandas Dimaz.
Menanggapi hal itu, Direktur Utama Bank DKI Agus Haryoto Widodo menyatakan, pihaknya siap menerima tantangan.
Agus menegaskan, siap program unggulan yang akan dipaparkan dalam rapat selanjutnya.
“Kami menyambut baik masukan dari DPRD, karena semuanya konstruktif untuk kemajuan BUMD. Semua BUMD, termasuk Bank DKI, pasti berupaya memperbaiki kinerja dan menciptakan inovasi yang berdampak bagi masyarakat,” tandas Agus.
Melalui pertemuan itu, Komisi C DPRD DKI Jakarta berharap, BUMD dapat lebih fokus dalam menentukan prioritas program yang benar-benar memberikan dampak nyata, tidak hanya bagi perusahaan tetapi juga bagi masyarakat Jakarta secara keseluruhan. (all/df)