Upaya memasifkan Budaya Betawi melalui sektor pariwisata mendapat perhatian serius Sholikhah, anggota Komisi E DPRD DKI Jakarta.
Ia menilai, pelestarian budaya lokal lewat pariwisata bukan hanya sekadar agenda daerah. Namun menjadi peluang besar untuk menjadikan Jakarta sebagai kota global.
Bagi Dinas Kebudayaan dan Dinas Pariwisata, sambung Kholikhah, merupakan peluang besar bagi Jakarta. Yakni menampilkan budaya sebagai karakter khas suatu wilayah.
Anggota Komisi E DPRD DKI Jakarta Sholikhah. (dok.DDJP)
“Budaya Betawi sangat erat dengan toleransi dan apresiasi terhadap keberagaman,” ujar Sholikhah, Selasa (25/2/2025).
Dia menegaskan, penguatan Budaya Betawi melalui sektor pariwisata tidak hanya menguntungkan masyarakat lokal. Akan tetapi, bisa menjadi
daya tarik bagi wisatawan nasional dan internasional.
Menurut Sholikhah, sinergi antara Dinas Pariwisata dan Dinas Kebudayaan menjadi kunci keberhasilan program tersebut.
Dengan memasifkan budaya Betawi lewat pariwisata, kerja sama, sinergitas, dan kolaborasi antara dinas terkait sangat dibutuhkan.
“Ini bisa menjadi langkah besar memperkenalkan Jakarta sebagai kota dengan identitas budaya yang kuat,” tandas politisi PKS itu.
Sebagai kota metropolitan yang terus berkembang, Jakarta harus tetap mempertahankan akar budayanya.
Dengan demikian, Jakarta tidak kehilangan jati diri di tengah arus globalisasi. Jakarta harus menjadi kota terbuka untuk dunia tanpa kehilangan identitas Betawi.
“Semoga ini sukses dan menjadikan Jakarta sebagai kota global yang tetap berakar pada budayanya,” tutup Sholikhah.
Dengan dukungan penuh dari berbagai pihak, upaya pelestarian budaya Betawi melalui sektor pariwisata diharapkan mampu memperkuat posisi
Jakarta sebagai destinasi wisata budaya.
Sekaligus, menjadikan kota yang menjunjung tinggi nilai toleransi dan keberagaman. (red)