Masalah Kemacetan Disorot Legislator

July 7, 2025 11:00 am

Kemacetan arus lalu lintas di Jakarta menjadi persoalan serius. Khususnya ketika jam sibuk. Demikian sorotan
Anggota DPRD DKI Jakarta August Hamonangan, beberapa waktu lalu.

Penegasan itu merespons pernyataan Gubernur DKI Jakarta Pramono Anung yang menyebut Jakarta tidak lagi masuk daftar kota termacet di Indonesia.

“Meskipun berkurang jika dilihat dari datanya, tapi kemacetan masih terjadi di ibukota,” ujar August.

Ia mengungkapkan, kemacetan parah masih terjadi di beberapa titik. Seperti di ruas tol Cawang, Jakarta Timur.

Menurut August, kendaraan yang datang dari arah Bekasi dan Bogor lewat Jagorawi harus mengantre masuk Tol Dalam Kota.

“Hal itu mengakibatkan kemacetan Panjang,” tandas anggota Komisi C DPRD DKI Jakarta itu.

“Jadi momok bagi orang-orang ketika berangkat dan pulang kantor setiap harinya,” tambah August.

Politisi PSI itu juga menyoroti kemacetan parah di kawasan protokol ibukota, tak jauh dari Gedung DPRD DKI.

Kawasan dimaksud, sepanjang Jalan Sudirman-Thamrin. Kemacetan panjang terjadi setiap hari.

“Malahan, kondisinya semakin parah ketika hujan turun beberapa hari ke belakang ini,” ucap dia.

Karena itu, August meminta Pemprov DKI Jakarta lebih serius mengurai kemacetan.

Pasalnya, kemacetan di ruas jalan masih membebani warga Jakarta.

Intinya, ungkap August, kendati data-data terbaru menunjukkan kemacetan berkurang di Jakarta, masyarakat tetap merasakan dampaknya. Melelahkan dari waktu ke waktu.

Sebelumnya, Gubernur DKI Jakarta Pramono Anung menyebut, berdasarkan survei dari Tomtom, indeks tingkat kemacetan di Jakarta semakin turun.

Berdasarkan survei tersebut, Jakarta mengalami penurunan peringkat dari yang sebelumnya sebagai kota dengan peringkat nomor satu termacet se-Indonesia pada 2023, menjadi menjadi peringkat lima.

“Sekarang nomor satu Bandung, nomor dua Medan, nomor tiga Palembang, nomor empat Surabaya, lima Jakarta,” kata Pramono di Jakarta Pusat, dikutip Jumat (4/7/2025).

Pramono mengatakan penurunan angka kemacetan tersebut karena peningkatan fasilitas transportasi publik.

Di antaranya dengan kehadiran TransJabodetabek. (red)