Darah politisi mengalir deras pada diri Rasyidi HY. Meskipun terbilang sudah tak muda lagi, politisi Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) itu tetap berkiprah di politik.
Ayahnya merupakan salah satu ketua Partai Nasional Indonesia (PNI) besutan sang Proklamator Ir. Soekarno. Karena itu, darah politik itu merupakan warisan dari sang ayah.
“Awalnya ya bawaan. Karena ayah saya dulu merupakan salah satu ketua PNI,” ujar Rasyidi, Rabu (24/1).
Pria kelahiran Pulau Beringin, Sumatera Selatan, 10 November 1951 itu mengatakan, darah bawaan ayahnya itulah yang membuat minat politik tumbuh dalam dirinya.
Tetapi, ia tidak serta merta bisa langsung terlibat aktif dalam politik. Sebab terhalang profesinya sebagai salah satu petinggi di PT Pertamina.
Setelah pensiun dari pekerjaannya itu, tahun 2008, Rasyidi langsung terlibat aktif dalam kegiatan politik praktis.
“Saya mengawali karir politik saya baru tahun 2008, setelah bekerja di PT. Pertamina selama 30 tahun. Jabatan terakhir saya di sana sebagai Presiden Direktur (Presdir) Patrajasa,” ungkap dia.
Mengawali karir politiknya tahun 2008, Rasyidi didapuk menjadi ketua Baitul Muslimin DKI Jakarta yang merupakan organisasi sayap politik Partai PDI Perjuangan.
Kemudian, Rasyidi mencalonkan diri dalam kontestasi politik di Pemilihan Legislatif (Pileg) 2009. “Saat itu, saya mencalonkan diri sebagai anggota DPR RI. Alhamdulillah saya gagal,” tutur dia sambil berkelakar.
Lalu, Rasyidi mencoba peruntungan kembali pada Pileg 2014. Alhasil, bernasib sama dengan Pileg 2009. Gagal untuk kedua kalinya.
Berdasarkan refleksi dua kali gagal terpilih, Rasyidi kemudian memutuskan untuk mencalonkan diri sebagai anggota DPRD DKI Jakarta pada Pileg 2019.
Dengan dukungan 11.871 suara dari Daerah Pemilihan (Dapil) 6 Jakarta, mengantarkan Rasyidi ke kursi Parlemen di Kebon Sirih. Dapil tersebut meliputi meliputi Kecamatan Cipayung, Ciracas, Makasar, dan Kecamatan Pasar Rebo.
Doktor lulusan Universitas Trisakti itu mendapatkan amanat sebagai wakil ketua Komisi C (bidang keuangan) DPRD DKI Jakarta. (DDJP/bad/gie)