Hariadi Anwar, musisi kondang yang eksis pada tahun 70-an kini menjadi anggota Komisi E DPRD DKI Jakarta yang fokus pada kesejahteraan masyarakat.
Jauh sebelum terjun ke dunia politik, Hariadi memiliki sederet karya yang populer, di antaranya lagu ‘Duri dan Cinta’ serta ‘Hilang Permataku’ yang didirikan bersama teman-teman SMA Negeri 1 Budi Utomo dengan nama Band The Crabs.
Setelah lulus dari SMA, pria yang akrab disapa Ade Anwar ini melanjutkan kuliah di Universitas Indonesia. Semasa kuliah, Hariadi tetap menjalani passion di dunia musik.
Bahkan di 1978, ia membentuk sebuah grup musik bernama Orkes Moral Pancaran Sinar Petromaks dan menjadi penabuh gendang.
Pada masa itu, grup musik besutannya sering kali tampil bersama dengan grup lawak legendaris Warkop DKI dan memelesetkan lagu-lagu dangdut yang populer.
Setelah menyandang gelar Sarjana, Hariadi melanjutkan kehidupannya sebagai pekerja sosial dan pengajar. Dari sanalah kemudian jiwa berpolitiknya tergugah.
“Kalau saya berada di kelompok yang lebih besar, apalagi lembaga politik, jangkauan pengabdian masyarakat saya bisa lebih luas. Itulah yang membuat saya terjun ke politik,” ungkap dia.
Kemudian Hariadi bergabung dengan Partai Golongan Karya (Golkar) dan terbukti berhasil menjadi Anggota DPR RI selama dua periode yakni 1992-1997 dan 1997-1999. Setelah itu, ia rehat dan kembali menekuni pekerjaan dan berbisnis.
Namun saat berdirinya partai Nasdem pada 26 Juli 2011, Hariadi kembali turun gunung ke arena politik dan bergabung dengan partai besutan Surya Paloh itu. “Ketika itu saya dipilih menjadi Ketua NasDem DKI” ungkap dia.
Hariadi sukses mengantarkan lima kadernya meraih kursi DPRD DKI, sedang seorang lainnya melenggang menuju ‘Senayan’.
Kemudian ia pun mencalonkan diri sebagai anggota legislatif di DPRD DKI pada Pileg 2019 dan berhasil memeperoleh 9.000 suara di Dapil 1 Jakarta Pusat yang meliputi Kecamatan Kemayoran, Tanah Abang, Johar Baru, Senen, Menteng, Gambir, Sawah Besar, dan Cempaka Putih.
“Fokus utama saya di komisi ini adalah kesejahteraan dasar masyarakat, yaitu sandang, pangan, papan, dan pendidikan,” tandasnya. (DDJP/apn/gie)