Manfaat Mudik Gratis

March 27, 2025 8:05 pm

Bagi masyarakat Indonesia, terutama warga Jakarta sudah tak asing lagi dengan istilah mudik atau pulang kampung. Kedua istilah ini kerap kali identik dengan Hari Raya Idulfitri.

Kementerian Perhubungan mengungkapkan, pergerakan masyarakat ke kampung halaman di 2025 bakal didominasi oleh angkutan darat, yakni mobil pribadi.

Berdasarkan survei Litbang Kompas, potensi pergerakan selama libur lebaran 2025 diprediksi mencapai 52 persen dari total jumlah penduduk Indonesia atau setara dengan 146,48 juta jiwa, dengan margin of error 2,7 persen. 146,48 Juta merupakan setara 52 persen jumlah penduduk Indonesia.

Atas dasar itu, Pemerintah Provinsi Jakarta menggelar program mudik gratis untuk Lebaran 2025 yang saat ini sudah membuka pendaftaran gelombang 2 pada Rabu (19/3) dengan penambahan 27 unit bus, yang merupakan bantuan dari Transjakarta (5 unit); Bank DKI (5 unit); PT Varcos (15 unit); MRT Jakarta (1 unit); dan LRT Jakarta (1 unit).

Pendaftaran mudik gratis gelombang kedua ini dapat dilakukan secara daring melalui situs resmi mudikgratis.jakarta.go.id. Pembukaan gelombang kedua untuk memberikan kesempatan kepada warga Jakarta yang belum berhasil mendaftar pada gelombang pertama.

Menanggapi hal tersebut, Anggota DPRD DKI Jakarta Hardiyanto Kenneth mengatakan, program mudik gratis memang sangat bermanfaat bagi masyarakat, terutama bagi mereka yang ingin pulang kampung namun terbebani dengan biaya transportasi.

Anggota DPRD DKI Jakarta Hardiyanto Kenneth. (dok.DDJP)

Politisi PDI Perjuangan itu mendukung penuh langkah yang sudah dicanangkan Gubernur Jakarta Pramono Anung dan Wakil Gubernur Jakarta Rano Karno itu.

“Saya mendukung program mudik gratis yang dicanangkan Gubernur Jakarta Pramono Anung dan Wakil Gubernur Rano Karno, karena mudik gratis dapat memberikan kesempatan bagi masyarakat, terutama yang kurang mampu untuk pulang kampung tanpa harus mengeluarkan biaya transportasi yang tinggi. Dengan adanya program ini, lebih banyak orang bisa merasakan kebahagiaan berkumpul dengan keluarga di kampung halaman,” kata Kenneth dalam keterangannya, Kamis (27/3).

Secara keseluruhan, pria yang akrab disapa Bang Kent itu mengatakan, mudik gratis memberikan manfaat ekonomi sosial, dan emosional bagi banyak orang.

Terutama bagi mereka yang mungkin sulit untuk melakukan perjalanan pulang kampung karena terkendala finansial atau transportasi.

Namun, kata dia, meskipun program mudik gratis memiliki banyak manfaat, ada beberapa kekurangan atau tantangan yang perlu diperhatikan oleh Pemerintah Provinsi Jakarta. Seperti keterbatasan kuota, sehingga tidak semua orang yang ingin ikut mudik gratis bisa mendapatkan kesempatan.

“Banyak orang yang mendaftar terlambat atau tidak terpilih, sehingga harus mencari alternatif lain. Banyak warga yang mengeluh melakukan war tiket mudik gratis namun tidak pernah mendapatkan tiket. Saya berharap Pemerintah Provinsi Jakarta ke depannya bisa mencarikan solusi yang lebih baik lagi bagi warga yang benar-benar tak mampu untuk bisa membeli tiket mudik,” beber anggota Komisi C DPRD Jakarta itu.

Selain itu, menurut Kent, Pemerintah Provinsi Jakarta juga harus mewaspadai adanya potensi penyalahgunaan program mudik gratis yang dilakukan oleh oknum yang tidak bertanggungjawab, sehingga proses pendaftaran secara online yang berisiko tidak adil.

“Jika sistem pendaftaran tidak transparan atau terlalu kompetitif, ada kemungkinan bahwa orang-orang yang membutuhkan tiket mudik gratis tidak bisa mendapatkannya, karena prosesnya yang sangat cepat atau adanya manipulasi oleh pihak tertentu. Dan terkadang ada pihak yang menyalahgunakan program mudik gratis, seperti menjual tiket atau memanipulasi sistem pendaftaran, yang mengurangi kesempatan bagi orang yang benar-benar membutuhkan. Pemprov Jakarta harus mengawasi lebih ketat agar tiket tidak disalahgunakan atau dijual kembali dengan harga yang lebih tinggi,” tegas ketua IKAL (Ikatan Keluarga Alumni Lemhannas RI) PPRA Angkatan LXII itu.

Namun, kata Kent, program mudik gratis secara online membutuhkan evaluasi lebih lanjut dan perbaikan pada berbagai aspek, seperti transparansi pendaftaran, pengelolaan armada, dan pengawasan terhadap penyalahgunaan. Dengan adanya perbaikan tersebut, program ini bisa lebih efektif dan memberikan manfaat yang lebih besar dan signifikan bagi masyarakat.

Kepala Badan Penanggulangan Bencana (BAGUNA) DPD PDI Perjuangan DKI Jakarta itu juga mengimbau bagi warga Jakarta yang akan mudik untuk memperhatikan kondisi rumah sebelum ditinggal, untuk memastikan instalasi listrik dalam kondisi aman sebelum ditinggal mudik.

“Sebelum berangkat, pastikan semua pintu dan jendela rumah terkunci rapat. Matikan peralatan listrik yang tidak perlu, seperti lampu, kompor, atau alat elektronik lainnya untuk menghindari potensi bahaya. Jika perlu, bisa menggunakan timer untuk menyalakan lampu secara otomatis agar rumah terlihat tidak kosong. Mudik adalah momen berharga untuk berkumpul dengan keluarga. Nikmatilah perjalanan dan pertemuan dengan orang-orang tersayang, meskipun perjalanan bisa penuh tantangan,” tutur dia.

Sebelumnya, Gubernur DKI Jakarta Pramono Anung melepas keberangkatan 26.392 pemudik dalam program mudik gratis yang diadakan oleh Pemerintah Provinsi DKI Jakarta. Kent pun berkelakar ingin ikut mudik jika bisa.

Hal itu ia sampaikan dalam sambutan acara pelepasan mudik gratis Pemprov DKI Jakarta di Monas, Jakarta Pusat pada Kamis (27/3/2025). Pramono didampingi wakilnya Rano Karno, Ketua DPRD DKI Khoirudin, Wakapolda Metro Jaya Djati Wiyoto, dan jajaran lainnya.

Dalam sambutan, mulanya Pramono Anung mengungkapkan kebanggaannya atas keberhasilan program ini dan menyampaikan pesan kepada para pemudik untuk menjalani perjalanan dengan aman, nyaman, dan tertib. Ia juga menekankan pentingnya menjaga kerukunan serta selalu berdoa agar perjalanan mudik berjalan lancar.

“Mudah-mudahan perjalanan mudik ini bisa dinikmati, aman, dan sampai di tujuan dengan selamat,” tambah Pramono. (red)