Makna di Balik Bentuk Tulisan

August 30, 2024 2:07 pm

Upaya membangun komunikasi dilakukan manusia dengan menggunakan bahasa, lewat lisan maupun tulisan. Khusus untuk tulisan tangan, sering dilakukan orang pada masa teknologi belum secanggih sekarang.

Tulisan tangan berfungsi untuk keperluan surat-surat pribadi hingga lembaga negara. Meski ketika itu terdapat mesin ketik, namun tidak seefektif dan seefisien menulis dengan tangan.

Kini, tulisan tangan lebih banyak disaksikan pada lembaga pendidikan. Anak-anak sekolah tetap diajarkan menulis tangan dengan baik.

Banyak manfaatnya. Selain mengoptimalkan kemampuan motorik pada otak, mengasah kemampuan, meningkatkan konsentrasi, hingga mempercepat memahami sesuatu.

Tak hanya itu, tulisan tangan setiap orang pasti memiliki perbedaan. Kebiasaan menulis tangan akan membuat anak-anak sekolah tumbuh optimal dalam memahami tiap mata pelajaran yang disampaikan para pengajar.

Berbeda dengan di dunia kerja. Kemajuan teknologi seakan menggerus kebiasaan menulis di masa sekolah.

Orang-orang pada perkantoran swasta maupun pemerintah, dominan menggunakan teknologi untuk menulis. Seperti komputer/laptop dan gadget (smartphone). Mesin ketik yang mengawali sebagai alat menulis pun sudah ditinggalkan.

Kendati demikian, tulisan tangan belum bisa terlepas dari aktivitas orang. Bahkan, sebagian kecil komunikasi lewat tulisan tangan masih ada di lingkungan birokrasi. Seperti untuk menulis memo atau rekomendasi.

Walaupun kebanyakan orang meninggalkan tulisan tangan setelah usai sekolah. Tidak lagi membuat catatan-catatan.

Tidak dipungkiri sebagian kalangan penulis, seperti penulis novel, masih pakai tulisan tangan pada tahap mencari ide.

Dari kenyataan itu, lumrah bila ada yang mengatakan, tulisan tangan sudah sedikit ditinggalkan. Dengan alasan lebih praktis, orang cenderung menulis dengan perangkat teknologi terkini.

Berdasarkan beberapa sumber, dikutip dari kompas.tv, terdapat beberapa manfaat menulis tangan.

Pertama, setiap orang yang menulis catatan pakai tangan akan lebih cepat memahami ketimbang menggunakan ponsel, tablet atau laptop.

Kedua, mengoptimalkan kemampuan otak karena motorik dipaksa bekerja. Hal ini membuat saraf otak saling terhubung (lintasan membaca).

Ketiga, menulis dengan tangan juga meningkatkan kreativitas. Apalagi setiap tulisan tangan orang memiliki perbedaan.

Menulis dengan tangan juga membutuhkan tenaga ekstra. Keempat, menulis tangan dapat membuat pikiran seseorang menjadi tenang. Artinya bisa mengurangi depresi. Sebab tulisan tangan bersifat ritmis.

Kelima, menulis dengan tangan melatih kemampuan berkalimat. Sehingga mengasah kemampuan untuk membuat kalimat yang lengkap dan terarah.

Keenam, meningkatkan fokus atau konsentrasi. Membantu menghafal hal yang sulit, dan memahami konsep lebih baik.

Meski demikian, menulis dengan cara mengetik pada laptop atau komputer adalah bagian dari proses penulisan bagi sebagian besar penulis profesional.

Nyatanya, kebanyakan orang membuat catatan dengan mengetik di komputer daripada menulis dengan tangan. Laptop juga bermanfaat untuk mencatat kata demi kata dari sumber luar. Selain memudahkan dan kecepatan saat menulis kata-kata.

Bersumber dari binus.ac.id, mengetik memberikan kemudahan dan kecepatan. Bekerja di laptop sangat bagus jika terdesak waktu atau perlu mengerjakan tugas yang rumit.

Komputer hampir menjadi kebutuhan dalam menyalin kata demi kata, dan juga sangat membantu dalam proses pengeditan. Bahkan, pengeditan jauh lebih mudah dan bersih dengan laptop.

Tak hanya itu, mengetik membantu menghindari kram tangan. Meskipun masalah postur seringkali muncul untuk orang yang mengandalkan pengetikan.

Banyak orang merasakan bahwa menulis dengan tangan merupakan proses yang lebih menuntut secara fisik. Kram tangan bisa memperlambat proses menulis. Ini menjadi masalah umum yang muncul bagi penulis yang kebanyakan bekerja dengan pena dan kertas.

Mengetik lebih baik untuk pekerjaan yang membutuhkan pemformatan. Jika sedang mengerjakan tugas dengan jumlah kata atau yang memerlukan margin dan tata letak tertentu, komputer memudahkannya.

Mengetik catatan di komputer membuka peluang untuk membuka jendela penelitian di browser web tepat di sebelah dokumen yang digunakan untuk mengetik catatan.

Menulis di komputer juga dibutuhkan ketika penulis harus membuat cadangan dokumen pekerjaan. Sehingga terhindar dari hal rentan, seperti kehilangan dokumen pekerjaan.

Meski demikian, seorang penulis tidak perlu ragu memilih menggunakan cara menulis tangan atau dengan komputer. Masing-masing cara memiliki kelebihan. Tentunya sesuai kebutuhan dan tujuan masing-masing individu.

Salah satu keunggulan dari tulisan tangan yakni bisa mengungkap karakteristik si penulis. Ada keseruan dalam membahas kepribadian atau karakter seseorang lewat prediksi, satu di antaranya lewat tulisan tangan. Mengutip dari rukita.co, membaca karakter seseorang dari tulisan tangan masuk dalam ilmu grafologi.

Kata grafologi berasal dari bahasa Yunani. ‘Grapho’ berarti menulis dan ‘Logos’ adalah ilmu. Terdapat dua jenis ilmu grafologi. Yaitu di bidang psikologi dan linguistik. Terdapat 8 cara membaca karakter dari tulisan tangan.

Pertama, membaca karakter dari tulisan tangan (ukuran huruf). Besar dan kecilnya suatu tulisan bisa menunjukkan kepribadian seseorang. Seseorang yang menulis dengan huruf besar cenderung memiliki jiwa besar, senang bergaul, dan outging.

Berbeda dengan seseorang yang ukuran huruf dalam tulisannya relatif kecil, memiliki karakter pemalu, tertutup, dan senang mengamati. Sedangkan yang ukuran tulisannya rata-rata, maka seseorang tersebut memiliki kemampuan konsentrasi dan fokus yang baik.

Kedua, kemiringan huruf. Banyak kita saksikan tulisan tangan yang cenderung miring ke kiri atau kanan. Bila tulisannya miring ke kanan berarti memiliki karakter yang cenderung ekstrovert.

Orang tersebut mudah berkenalan dengan orang baru dan senang bersosialisasi. Interaksi sosial membuat orang itu lebih berenergi.

Sebaliknya, orang dengan tulisan tangan yang miring ke kiri memiliki kepribadian cenderung introvert. Lebih suka menghabiskan waktu sendiri, fokus pada pikirannya, dan lebih nyaman dengan lingkup kecilnya. Bersosialisasi bisa membuat orang itu merasa lelah. Namun, orang itu masuk kategori pengamat yang baik.

Ketiga, jarak antarkata. Ada yang menulis tangan memperlihatkan jarak antarkata yang cukup besar atau sempit.

Bila jarak antarkata yang besar menunjukkan bahwa orang tersebut menyukai kebebasan dan tak suka bergantung kepada orang lain. Sedangkan tulisan yang jarak antarkatanya sempit, berarti cenderung lebih menyukai kebersamaan.

Keempat, jarak antarhuruf. Terdapat perbedaan karakter seseorang yang menulis dengan huruf saling menempel atau menyambung dengan yang terpisah.

Seseorang menulis dengan jarak huruf menempel atau menyambung, menunjukkan karakter yang cenderung mengutamakan logika. Pengambilan keputusan berdasarkan fakta dan pengalaman.

Sementara bagi tulisan tangannya memiliki huruf yang saling terpisah atau berjarak, cenderung memiliki kepribadian yang imajinatif dan impulsif. Biasanya, pengambilan keputusan berdasarkan intuisi.

Kelima, kecepatan dalam menulis. Jika menulis dengan cepat, dapat diartikan memiliki karakter yang tidak suka membuang-buang waktu.

Kecenderungan kurang memiliki kesabaran. Sedangkan bagi yang cenderung meluangkan waktu lebih lama dalam menuliskan kata-kata, bisa diartikan sebagai orang yang mandiri dan metodis.

Keenam, penggunaan tanda baca. Seseorang yang menggunakan tanda baca berlebihan, seperti beberapa tanda seru, tanda tanya, atau titik, artinya dia cenderung emosional. Tanda baca yang berlebihan juga menunjukkan bahwa seseorang tersebut sedikit obsesif.

Ketujuh, tekanan dalam penulisan. Penekanan saat menulis akan memengaruhi tebal tipisnya tulisan. Walaupun menggunakan pena yang sama dengan orang lain.

Seseorang yang menulis cenderung tekan dan menghasilkan tulisan yang tebal memiliki karakter emosi yang kuat. Sedangkan seseorang yang sebaliknya cenderung berkepribadian sensitif.

Delapan, bentuk tulisan. Tulisan tangan yang runcing menunjukkan bahwa seseorang tersebut berkarakter cerdas dan cenderung menahan agresi.

Akan tetapi, menulis huruf cenderung bulat menandakan seseorang tersebut memiliki kepribadian yang kreatif dan menyukai seni.

Meskipun terdapat tanda-tanda karakteristik seseorang dalam tulisan tangan, namun kepribadian seseorang sangat kompleks.

Banyak faktor lainnya yang mempengaruhinya, seperti latar belakang, pengalaman, dan lingkungan. Sehingga bisa menghindari kesimpulan yang berlebihan.

Analisis tulisan tangan digunakan untuk tujuan tertentu. Seperti seleksi karyawan, pengembangan diri, atau penelitian. Meski demikian, perlu ada penggabungan metode dan informasi lainnya.

Sehingga menghasilkan gambaran yang lebih lengkap. Penting untuk menghindari stereotip atau prasangka berdasarkan hasil analisis tulisan tangan semata.

Untuk menambah pengetahuan terkait bentuk tulisan tangan, kita bisa melihat pada contoh tulisan tangan para pendahulu. Seperti tulisan tangan Presiden RI I Soekarno.

Bila kita melihat tulisannya, mungkin tidak jauh berbeda dengan tulisan orangtua kita, kakek-nenek, bahkan buyut yang pernah mengecap pendidikan membaca dan menulis.

Tulisan tangan Soekarno (Bung Karno-Red), menggunakan teknik menyambung huruf demi huruf dalam setiap kata. Seperti pada keterangan di atas, setiap orang memiliki perbedaan dalam tulisan tangan.

Bila mengacu pada analisa karakteristik tulisan tangan, maka secara gari besar bisa mengetahui sekelumit tentang kepribadian Bung Karno.

Pada sebuah kliping yang terdapat di PDS HB Jasin, terdapat surat yang ditulis langsung oleh Bung Karno pada 20 April 1938. Surat tersebut ditujukan kepada Redaksi Pujangga Baru.

Di dalamnya menceritakan perihal Bung Karno tidak bisa memenuhi permintaan dokumen arsitektur yang dibutuhkan redaksi tersebut.

Sebab, Bung Karno telah memasukan seluruh buku miliknya ke dalam peti. Namun isi surat itu tidak bisa dijabarkan secara detil tentang maksud dan tujuannya. Terlebih surat itu merupakan sebuah balasan atas surat yang diterima Bung Karno saat itu.

Tapi, kita bisa sedikit mengetahui kepribadian Bung Karno yang terdapat unsur ‘runcing’ dan ‘bulat’ pada tulisan tangannya.

Mungkin saja, Bung Karno memiliki karakter cerdas dan cenderung menahan agresi. Termasuk kepribadian yang kreatif dan menyukai seni. (DDJP/df)