Ekonomi dunia setahun ke depan diprediksi masih akan menghadapi tekanan berat. Terutama akibat perang Rusia-Ukraina yang belum diketahui kapan akan berakhir.
Konflk Iran-Israel yang berkepanjangan serta menurunnya produk bahan pangan utama di banyak negara.
“Buruknya kondisi perekonomian global menyebabkan negara-negara di Asia Tenggara, termasuk Indonesia mesti mencari terobosan baru agar pertumbuhan ekonominya tidak merosot,” Hasto membuka obrolan di warung Bang Mamid.
“Ya. Untuk itu, kita berharap, pejabat di kementerian yang menangani produksi pangan, pejabat yang menangani ekspor komoditi unggulan dan pejabat yang menangani penermaan negara adalah orang-orang yang kompeten dan berintegritas,” Budiman menimpali.
“Diprediksi akan lebih berat dari tahun 2023. Apalagi kalau harga bahan pangan dan energi juga mengalami kenaikan cukup tinggi,” Prabu ikut nimbrung.
“Karena itulah, ke depan kita harapkan, proses seleksi calon pejabat eselon I dan eselon II kementerian musti dilakukan lebih transparan.Dalam proses lelang jabatan, jangan sampai ada intervensi politik. Jangan sampai ada titip menitip. Sejak awal, jangan sampai ada makelar jabatan,” Jumhana ikut berkomentar.
“Kita berharap, proses seleksi dan lelang jabatan untuk posisi eselon I dan eselon II diawasai oleh tim independen dan perguruan tingi serta dimonitor oleh Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK),” Sarman ikut urun rembug.
“Ya. Kalau ada calon atau makelar jabatan yang cobamain-main, cepat ditindak. Kalau ada oknum pejabat yang ikut main jual beli jabatan segera ditangkap. Ini penting agar menimbulkan efek jera,” ujar Budian.
“Kita berharap. Dalam pelaksanaan pemilihan ini tidak ada makelar jabatan,” celetuk Bang Mamid yang sedari tadi jadi pendengar setia.
“Ya, kita cuma bisa berharap. Mudah-mudahan kita tidak beli kucing dalam karung,” kata mereka serempak. (DDJP/stw)