Sebagian publik boleh merasa lega. Akhirnya, program makan siang gratis yang dimodifikasi menjadi makan bergizi gratis itu masuk dalam rencana anggaran negara mulai tahun 2025.
“Untuk itu, Pak Suryo, bos kita, telah menyiapkan rancangan anggaran sebesar Rp 71 miliar agar program makan bergizi gratis itu bisa terealisasi,” Jatmiko buka suara.
“Ikut-ikutan latah nih ? Mau niru program makan gratis bergizi yang dicanangkan pemerintah yang konon anggarannya mencapai Rp 71 triliun itu? Mbok mikir ya. Banyak di antara kita yang hidupya masih Senen-Kemis. Ngurusin PPDB anak saja masih ruwet, karena aturannya banyak dilanggar,” nyeletuk Poniran, pegawai rendahan satu instansi bersama Jatmiko.
“Hus! Aku tadi ngomong, Pak Suryo juga punya gagasan untuk mendukung program makan bergizi gratis pemerintahan baru. Kok kamu ngomongnya ngelantur kemana-mana,” Jordan menyela.
“Aku nggak ngomong ke mana-mana. Ngomong di sini saja. Ini kan omongan dari kita untuk kita. Siapa sih yang nggak pengin hidup sehat dan sejahtera. Semua pasti mengimpikannya. Semuanya. Bukan aku saja. Kenapa? Kok kayaknya kamu kesinggung. Apakah karena kamu pernah jadi tim suksesnya?” Poniman terperangah.
“Sudah,sudah. Nggak usah diperpanjang. Kita bicara harus pakai logika,” kata Amiruddin menengahi.
“Memang, pihak yang lega menganggap ‘deklarasi’ itu bagus. Menenangkan secara psikologis. Sebab, sebelumnya mereka was-was. Banyaknya program yang mesti langsung dikerjakan bos kita, Pak Suryo tahun ini. Terutama makan siang bergizi gratis. Apakah tidak akan membebani anggaran?” Hardi ikut nimbrung.
“Itu pula yang aku pikirkan sedari tadi. Mbok ya nggak usah neko-neko. Saya setuju usulan Poniman tadi. Kan hingga sekarang, banyak karyawan yang belum punya rumah. Gimana kalau kita usulin agar program makan siang bergizi gratis itu dibatalin diganti program tinggal gratis. Biar teman-teman semakin loyal ikut memajukan perusahaan Pak Suryo, sekaligus demi kesejahteraan kita juga,” Bunyamin punya usul.
“Program makan siang bergizi gratis itu sampai saat ini masih menimbulkan polemik berkepanjangan. Tanpa rencana berbelit-belit, kali ini kalian aku ajak makan siang bergizi gratis. Karena hari ini istriku masak besar dalam rangka selamatan tujuh bulan kehamilannya,” tutur Abidin. (DDJP/stw)