Literasi Anak Ibukota Perlu Terus Ditingkatkan

October 24, 2018 9:46 am

Pemerintah Provinsi (Pemprov) DKI Jakarta dinilai perlu menambah jam operasional layanan perpustakaan keliling untuk mendukung peningkatan literasi anak di Ibukota.

Ketua Komisi E DPRD DKI Jakarta, Syahrial mengatakan, sejauh ini layanan perpustakaan keliling yang dilaksanakan Dinas Perpustakaan dan Kearsipan belum masif dilakukan. Di sejumlah wilayah, khususnya di Pondok Kopi, Jakarta Timur layanan perpustakaan keliling belum optimal dijangkau.

“Padahal mereka (anak-anak) butuh adanya taman untuk taman bacaan, tetapi belum ada hingga saat ini,” ujarnya, Selasa (23/10).

Syahrial menyampaikan, literasi dalam hal ini bukan sekedar untuk mengatasi dan mengantisipasi masalah buta huruf pada anak. Namun literasi diperlukan untuk meningkatkan skill membaca yang baik bagi anak agar bisa bersaing di era global.

“Kita imbau perpustakaan keliling dapat juga dioperasikan setiap sabtu atau minggu agar anak-anak bisa menyerap pengetahuan sekaligus refreshing di akhir pekan,” ungkapnya.

Perpustakaan keliling merupakan program Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan yang mulai gencar dioperasikan mulai tahun 2005 dengan tujuan mensosialisasikan Gerakan Literasi Sekolah dan Gerakan Literasi Nasional.

Pada tahun 2018, Pemprov DKI Jakarta telah memfokuskan pelayanan perpustakaan keliling di 616 titik. Pelayanan tersebut telah menjangkau Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD)
sekolah dasar dan menengah, rumah susun sederhana sewa (rusunawa), serta satuan perangkat lingkungan ditingkat rukun tetangga hingga rukun warga.

Komisi E berharap, pelayanan tersebut terus gencar dilakukan dengan tujuan menumbuhkan intelektualitas serta merangsang minat membaca anak-anak.

“Kita dorong supaya adanya keinginan baca anak-anak untuk meningkatkan daya intelektual, rajin baca kan banyak pengetahuan, itu yang mau kita arahkan,” tandas Syahrial. (DDJP/alw/oki)