Meski Jakarta tidak lagi berstatus ibukota, namun adat istiadat atau budaya yang melekat pada masyarakat tetap harus dilestarikan, tanpa terkecuali. Yaitu budaya Betawi, merupakan jati diri yang kini berada di tengah-tengah keragaman suku di Jakarta.
Wakil Ketua DPRD Provinsi DKI Jakarta Misan Samsuri mengimbau warga Jakarta tetap melestarikan Kebudayaan Betawi, meskipun nantinya Jakarta sudah tak berstatus sebagai ibukota.
Mengingat, Betawi adalah suku asli Jakarta dan beberapa ikon ibukota memakai ciri khas Betawi. Di antaranya, ondel-ondel. Banyak kantor pemerintahan yang dihiasi ornamen gigi balang.
Wakil Ketua DPRD Provinsi DKI Jakarta Misan Samsuri. (dok.DDJP)
“Secara pribadi, saya berharap bahwa apapun status yang nanti akan ditetapkan untuk Jakarta jangan sampai melupakan atau mengabaikan kearifan lokal, dalam hal ini pemeliharaan dan pengembangan budaya dan masyarakat Betawi,” ujar Misan saat dihubungi, Rabu (13/3).
Ia juga meminta kepada pemerintah pusat agar tetap melestarikan budaya Betawi meski status ibukota sudah pindah ke Ibu Kota Nusantara (IKN) di Balikpapan, Kalimantan Timur.
“Selanjutnya saya juga meminta kepada Pemerintah Pusat untuk menghargai perjalanan sejarah Betawi bersama Jakarta,” ungkap Misan.
Sambil menunggu Rancangan Undang Undang (RUU) Daerah Khusus Jakarta (DKJ), tak lupa Misan mengimbau agar pemerintah pusat wajib bertanggungjawab dan peduli terhadap Kota Jakarta di masa depan.
“Dan terakhir, pemerintah pusat harus tetap bertanggung jawab dan peduli terhadap pengelolaan kota Jakarta dengan status barunya nanti,” pungkas Misan. (DDJP/apn/gie)