Seni Budaya Betawi sangat beragam. Bukan hanya berbentuk seni pertunjukan, lenong, tanjidor, topeng belantek, seni tari, rebana biang, ondel-ondel dan sebagainya. Namun, dapat ditemukan pula lewat kerajinan tangan (handicraft), batik, souvenir dan sebagainya.
Ketua Komisi E DPRD DKI Jakarta Muhammad Thamrin mengatakan, kerajinan tangan khas Betawi dapat dilihat pada berbagai kegiatan pameran Budaya Betawi.
Bahkan, sambung Thamrin, media untuk lukisan khas Betawi juga beraneka ragam. “Ada bantal, topi, tas, buku, bahkan selendang dan baju pun menjadi media pelukisan karya-karyanya,” papar dia, beberapa waktu lalu.
Wakil rakyat dari Fraksi Partai Keadilan Sejahtera(F-PKS) DPRD DKI itu mengemukakan, dalam ajang pameran kerajinan yang digelar Dewan Kerajinan Nasional Daerah (Dekranasda) Provinsi Jakarta, dipamerkan pula kerajinan boneka mini berbentuk ondel-ondel dan boneka mini Nusantara.
Hal senada diungkapkan Perajin Jakarta Arief Inrianto dalam sebuah pameran. Selain boneka mini ondel-ondel dan boneka mini Nusantara, ia juga memamerkan gantungan lonceng angin atau genta angin diberi gambar-gambar dengan ikon Jakarta.
Bahkan, ia juga mendesain sendiri permainan ular tangga dengan gambar ikon Kota Jakarta. “Kerajinan yang kami tampilkan, kayak scraft lukis, topi lukis, lukisan kaca, tas lukis kayu genta angin buat di depan pintu,” ungkap Arief.
Latar belakang Arief membuat kerajinan dengan ikon Jakarta karena sulit menemukan berbagai kerajinan maupun souvenir khas. Walaupun ada, sifatnya monoton dan membosankan. Sehingga tidak terlalu diminati masyarakat.
Untuk itu, ia mencoba menciptakan karya unik dan berbeda dari karya lainnya. Hal tersebut dilakukannya sebagai upaya untuk melestarikan Budaya Betawi yang merupakan khas Kota Jakarta dan tentunya juga untuk mengembangkan kerajinan.
“Dulu, mencari souvenir khas Jakarta itu susah banget. Jadi, kami pengin membuat ikon Jakarta yang unik. Kita harus melukisnya sendiri,” kata Arief.
Produk Batik
Ungkapan senada lainnya diutarakan Satria Wahyu Pamungkas, perajin batik yang juga ikut mempromosikan Budaya Betawi lewat produk batiknya.
Jenis batik yang dipamerkan seperti batik tulis, batik cap, serta kombinasi antara batik tulis dan batik cap.
Motif yang dipakai pada batiknya antara lain bermotif Kota Tua, Patung Selamat Datang, serta motif flora dan fauna khas Jakarta.
Terdapat juga motif Nyonya Makan Sirih, motif elang bondol, dan motif kura-kura (bulus).
“Saya sudah rutin melukis batik dengan menonjolkan motif yang menggunakan ikon Kota Jakarta,” beber Satria.
Beberapa karyanya juga pernah dipamerkan dalam peragaan busana yang digelar dalam Festival Betawi 2018 di Gedung Smesco Jakarta.
“Saya juga ikut fashion show dengan model Abang dan None Jakarta. Tapi produknya dari kita. Baik itu sarung, selendang maupun bajunya,” kenang Satria. (stw/df)