Lestarikan Budaya Betawi di Lingkungan Warga 

June 12, 2025 3:10 pm

Komisi A DPRD DKI Jakarta mendorong Pemerintah Provinsi DKI Jakarta melestarikan budaya Betawi melalui berbagai upaya, seperti menetapkan ikon budaya Betawi, melestarikan tradisi.

Anggota Komisi A DPRD DKI Jakarta Heri Kustanto mengatakan, upaya pelestarian penting untuk menjaga identitas dan keberlanjutan warisan Budaya Betawi bagi generasi mendatang.

Selain itu, kewajiban melestarikan Budaya Betawi juga tertuang dalam Peraturan Daerah (Perda) Nomor 4 Tahun 2015 tentang Pelestarian Kebudayaan Betawi di Provinsi DKI Jakarta.

Perda tersebut bertujuan untuk menjaga dan mengembangkan Kebudayaan Betawi di wilayah DKI Jakarta.

“Menjadikan Budaya Betawi sebagai identitas dan daya tarik Provinsi DKI Jakarta,” ujar Heri saat dihubungi, Kamis (12/6).

Heri mengusulkan, terdapat ikon budaya Betawi di setiap kantor kelurahan, camat, walikota dan gedung-gedung pemerintahan. Di antaranya Ondel-ondel.

Dengan demikian, ondel-ondel yang merupakan ikon budaya Betawi, dapat menyambut setiap pengunjung dengan keunikan dan keindahan seni tradisionalnya.

Sekaligus untuk mempertegas identitas budaya Betawi dan menciptakan suasana yang lebih meriah dan khas di setiap kelurahan.

“Sangat perlu tampilan Kebudayaan Betawi, minimal ondel-ondel di setiap pintu masuk kantor kelurahan, camat, walikota dan gedung-gedung pemerintahan,” kata Heri.

Penting bagi pemerintah kota bekerja sama dengan Dinas Perindustrian Perdagangan Koperasi Usaha Kecil dan Menengah DKI Jakarta dan Dinas Kebudayaan menggelar bazar kuliner khas Betawi di kantor-kantor pemerintahan.

Kegiatan itu bertujuan mempromosikan UMKM lokal dan memberikan ruang bagi mereka untuk memasarkan produk-produknya.

“Sekaligus adanya kuliner-kuliner khas Betawi di lokasi-lokasi kantor tersebut untuk meningkatkan UMKM di masyarakat,” kata dia.

Heri menilai, keberadaan ikon Betawi di lingkungan warga selain sebagai bentuk mempromosikan dan melestarikan budaya.

Selain itu, memberikan rasa kebanggaan akan identitas lokal, serta mengajarkan nilai-nilai sejarah dan Budaya Betawi kepada generasi muda.

“Sebagai sudut pandang generasi muda dalam menatap keseharian budaya kedaerahan lebih tercipta di lingkungan,” kata dia.

Ia berharap, Pemerintah Provinsi DKI Jakarta memperbanyak lokasi pusat kuliner dan Budaya Betawi seperti Setu Babakan dan Rawa Belong.

Harapannya dapat menarik minat wisatawan untuk datang ke lokasi tersebut untuk melihat berbagai aspek Budaya Betawi.

“Yang terpenting juga harus ada lokasi khusus di 5 wilayah kota DKI untuk sentral kuliner dan budaya,” tukas dia. (yla/df)