Lepas Ikan Lele di Selokan, Putus Rantai Kehidupan Nyamuk Penyebab DBD

March 26, 2024 5:08 pm

Pengendalian kasus demam berdarah dengue (DBD) di Jakarta tidak cukup dengan menguras, menutup, dan mengubur (3M) saja. Namun harus memutus rantai kehidupan nyamuk Aedes Aegypti. Demikian ditegaskan Anggota Komisi E DPRD DKI Jakarta Abdul Aziz.

Oleh karena itu, ia meminta Pemprov DKI Jakarta melepas ikan lele di sejumlah selokan yang diduga menjadi sarang berkembang biaknya jentik nyamuk Aedes Aegypti.

“Mencegah DBD paling efektif melalui rantai makanan pada ekosistem alam. DBD tersebar melalui nyamuk, nyamuk berkembang biak dengan jentik, jentik adalah makanan alami ikan,” ujar Abdul Aziz saat dihubungi, Selasa (26/3).

Anggota Komisi E DPRD DKI Jakarta Abdul Aziz. (dok.DDJP)

Dia mengaku, sudah tujuh tahun terakhir menerapkan pola pelepasan ikan lele di area pemukiman warga. Salah satunya di RW 01 Kelurahan Jatipulo, Palmerah, Jakarta Barat. Alhasil, cukup membantu mengendalikan sebaran jentik nyamuk.

“Lepaskan sebanyak-banyaknya ikan di saluran air, yang paling bisa beratahan adalah ikan lele. Saya sendiri sudah memulai sejak tujuh tahun lalu apabila di daerah saya ada yang terjangkit DBD, saya beli bibit lele yang sudah agak besar untuk dilepaskan dan terbukti efektif, dalam waktu beberapa pekan semua jentik akan hilang. Solusi yang ramah lingkungan,” ungkap dia.

Diketahui Dinas Kesehatan (Dinkes) DKI menyatakan kasus DBD di Jakarta meningkat pesat dalam satu bulan terakhir. Hingga 18 Maret 2024, tercatat ada 1.729 kasus di ibukota.

Kasus terbanyak ada di Jakarta Barat yakni 562 kasus, Jakarta Selatan 450 kasus, Jakarta Timur 395 kasus, Jakarta Utara 194 kasus, Jakarta Pusat 115 kasus, dan Kepulauan Seribu 13 kasus. (DDJP/bad/gie)