Pernyataan Wakil Gubernur DKI Jakarta Rano Karno yang menyebut kondisi ekonomi Jakarta saat ini dalam keadaan baik menuai tanggapan dari kalangan legislator.
Menurut Anggota Komisi C DPRD DKI Jakarta August Hamonangan, klaim Rano Karnotidak selaras dengan fakta di tengah masyarakat.
Hal itu diungkapkan August berdasarkan data. Nilai transaksi gelar PRJ 2025 sebesar Rp7,3 triliun. Sedangkan pada 2024, sebesar Rp7,5 triliun.
Artinya, telah terjadi penurunan nilai transaksi hingga sebesar Rp200 miliar.
Anggota Komisi C DPRD DKI Jakarta August Hamonangan. (dok.DDJP)
“Hal ini berkebalikan dengan apa yang dinyatakan oleh Bang Doel (Rano Karno),” ujar August, beberapa waktu lalu.
“Bagaimana itu bisa dikatakan sebagai suatu kesuksesan dan lebih jauh lagi perekonomian Jakarta ‘fine-fine saja’,” tandas politisi PSI itu.
August berpendapat, daya beli masyarakat Jakarta masih rendah. Angka pengangguran pun masih tinggi.
Data Badan Pusat Statistik (BPS) DKI Jakarta mencatat, sebanyak 338 ribu warga berstatus pengangguran per Februari 2025.
“Ini merupakan permasalahan-permasalahan besar yang menghantui pencapaian dalam PRJ,” tutur dia.
Tak hanya itu, sebut August, terdapat lulusan sarjana yang mendaftar sebagai petugas Penanganan Prasarana dan Sarana Umum (PPSU).
Kondisi demikian menjadi indikator adanya keterbatasan lapangan pekerjaan di Kota Jakarta.
Akan tetapi, ia mengapresiasi penyelenggaraan PRJ sebagai suatu upaya mendorong konsumsi masyarakat.
Karena itu, August mengingatkan agar pemerintah bersikap realistis. Tidak larut dalam optimisme yang tidak berdasarkan data.
Pemprov DKI Jakarta, sambung August, harus tetap fokus menyelesaikan permasalahan ekonomi.
“Tidak larut dalam optimisme yang bersifat semu,” imbuh dia.
Sebelumnya, Wakil Gubernur DKI Jakarta Rano Karno menyampaikan, PRJ 2025 mencatat total transaksi sebesar Rp 7,3 triliun.
Transaksi itu dihitung dari jumlah pengunjung hampir 6 juta orang hingga penutupan pada Minggu (13/7/2025).
Bahkan, Rano menyebut, capaian tersebut sebagai bukti bahwa ekonomi Jakarta masih dalam keadaan baik.
“Pendapatan juga melebih target sampai Rp 7,3 triliun. Ini menandakan bahwa secara ekonomi Jakarta fine-fine saja,” tutur Rano.
Meski penyelenggaraan PRJ 2025 sempat mundur satu pekan karena berbenturan dengan pameran Indo Defence Kementerian Pertahanan, klaim Rano, antusiasme masyarakat tetap tinggi.
“Jadi, memang ada penurunan karena dikorting satu minggu,” ungkap Rano. (red)