Komisi C DPRD DKI Jakarta menggelar rapat evaluasi dengan PT Pembangunan Jaya Ancol Tbk di Ruang Rapat Komisi C, Rabu (12/2).
Dalam rapat itu, Komisi C menyoroti perlu inovasi dan terobosan baru agar Ancol terus berkembang menjadi destinasi wisata unggulan di level nasional maupun internasional.
Ketua Komisi C DPRD DKI Jakarta Dimaz Raditya menilai, perkembangan Ancol dalam beberapa tahun terakhir masih perlu ditingkatkan.
Ketua Komisi C DPRD DKI Jakarta Dimaz Raditya. (dok.DDJP)
Dimaz berpendapat, Manajemen Ancol harus lebih berani mengambil langkah strategis agar kawasan wisata tersebut tetap menarik bagi masyarakat.
“Perlu keberanian para direksi Ancol untuk bisa membuat terobosan ke depan seperti apa,” ujar Dimaz usai rapat.
Politisi Partai Golkar itu juga menyoroti model bisnis Ancol yang selama ini masih bergantung pada penjualan tiket masuk. Menurutnya, strategi ini kurang efektif dalam jangka panjang.
“Kalau cuma Ancol fokus jualan tiket saja, itu bukan bisnis yang perlu dipikirkan mendalam,” tegas dia.
Dalam rapat, Direktur Utama PT Pembangunan Jaya Ancol Tbk Winarto menjelaskan, kini bisnis utama Ancol terbagi menjadi dua sektor.
Yakni, hiburan (leisure) dan properti. Dimaz menilai, kedua sektor tersebut harus dimaksimalkan agar tidak hanya bergantung pada tiket masuk.
Salah satu gagasan yang didorong oleh Komisi C adalah mengusulkan tiket masuk ke Ancol gratis, sehingga masyarakat DKI Jakarta bisa menikmati kawasan wisata tersebut tanpa harus membayar di gerbang utama. Sebagai gantinya, Ancol bisa mengoptimalkan pendapatan dari parkir, sewa tenan, serta kerja sama dengan mitra usaha.
“Ke depan, makanya tadi saya kasih masukan supaya (masuk) Ancol ini bisa menjadi gratis untuk masyarakat,” kata Dimaz.
“Maksud saya bukan full gratis, tetap bayar parkir, tapi gate-nya dihilangkan, sehingga masyarakat DKI Jakarta bisa masuk Ancol tanpa perlu bayar tiket masuk,” lanjut dia.
Dengan sistem itu, menurut dia, jumlah pengunjung akan meningkat secara signifikan. Dampaknya, para penyewa tenan dan investor pun akan lebih yakin untuk berbisnis di dalam kawasan Ancol karena adanya peningkatan jumlah pelanggan potensial.
“Saya yakin kalau (masuk) Ancol gratis, pengunjung bakal naik. Sehingga tenan-tenan yang ada sekarang maupun yang akan masuk nanti pasti lebih yakin bahwa tempat yang mereka sewa akan ramai pengunjung. Saya yakin Ancol bisa menjadi wah lagi, jadi ikon lagi,” tambah dia.
Dimaz juga menekankan pentingnya menjadikan Ancol sebagai tempat hiburan yang bisa diakses oleh semua kalangan, bukan hanya masyarakat kelas atas.
“Jakarta itu penuh dengan tingkat stres yang tinggi. Masyarakat pasti butuh hiburan. Nah, hiburan yang bisa diakses semua kalangan itu harusnya ada di Ancol,” tutur dia.
“Jangan sampai Ancol ini menjadi hiburan yang mahal. Sehingga masyarakat kelas bawah tidak bisa menikmatinya,” tandas Dimaz. (all/df)