Komisi B DPRD Provinsi DKI Jakarta mengusulkan Pasar Minggu menjadi sentra buah-buahan. Dengan kata lain, sebagai satu di antara pasar tematik di Jakarta. Yakni pasar yang dikembangkan sesuai dengan tema atau fokus tertentu untuk menjadi ikon.
Ketua Komisi B DPRD DKI Jakarta Ismail menilai, usulan tersebut dapat meningkatkan perekonomian pedagang buah local, sehingga bisa kembali menggeliat.
“Saya fikir selama tujuannya adalah sebagai opsi untuk mengoptimalkan sentra-sentra ekonomi tidak ada salahnya dicoba, karena satu hal yang perlu kita ketahui. Jakarta ini masih minim titik-titik destinasi yang memiliki ciri khas,” ujar Ismail di Grand Cempaka Resort dan Convention, Bogor, Jawa Barat, beberapa waktu lalu.
Ketua Komisi B DPRD DKI Jakarta Ismail. (dok.DDJP)
Hal serupa juga diungkap Anggota Komisi B DPRD DKI Jakarta Boyke Hasiholan Simanjuntak. Ia berharap, Pasar Minggu kembali identik sebagai pasar sentra buah-buahan, seperti pada tahun 1960 hingga 1980-an. Bahkan menjadi salah satu ikon ibukota.
Boyke ingin Pasar Minggu memiliki karakter sendiri. Seperti Pasar Induk Kramatjati di Jakarta Timur, Pasar Burung di Pasar Pramuka Jakarta Timur, dan Pasar Bunga di Rawabelong Jakarta Barat.
Anggota Komisi B DPRD DKI Jakarta Boyke Hasiholan Simanjuntak. (dok.DDJP)
“Perlu kiranya kita kembali mewujudkan Pasar Minggu sebagai pasar buah atau sentra buah sebagai objek wisata belanja,” ungkap Boyke.
Sementara itu, Kepala Badan Pembinaan Badan Usaha Milik Daerah (BP BUMD) DKI Jakarta Nasruddin Djoko Surjono menyetujui Pasar tematik harus diperbanyak di Jakarta.
Hal itu dilakukan demi meningkatkan pelayanan serta sarana dan prasarana di pusat perbelanjaan Jakarta.
Ia mengaku akan segera membahas lebih lanjut usulan tersebut dengan Perusahaan Umum Daerah (Perumda) Pasar Jaya.
“Memang tematik harus dikuatkan, nah mungkin nanti kami koordinasi dengan teman-teman Pasar Jaya,” tandas Nasruddin. (DDJP/yla/gie)