Layanan Transaksi Pasar Online Saat Pandemi Corona Perlu Dioptimalkan

April 22, 2020 2:16 pm

Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Provinsi DKI Jakarta berharap Perusahaan Umum Daerah (Perumda) Pasar Jaya mengoptimalkan teknis pelaksanaan layanan transaksi jual beli pasar online guna memenuhi kebutuhan bahan pokok masyarakat ditengah pandemi virus corona (Covid-19) di seluruh wilayah.

Anggota Komisi B DPRD DKI Farazandi Fidinansyah mengatakan, salah satu aspek yang perlu diperkuat Perumda Pasar Jaya sebagai leading sector pengembangan metode layanan jual beli pasar online adalah kecepatan dalam proses pengiriman kebutuhan yang telah dipesan masyarakat.

Sebab menurutnya, peran serta manajemen Sumber Daya Manusia (SDM) juga berperan penting dalam mengelola sistem interaksi jual beli yang kali ini dilakukan pedagang dengan konsumen tanpa harus melalui tatap muka secara daring (online) untuk menjaga roda perekonomian hingga daya beli masyarakat.

“Terkait masalah belanja online, kami ingatkan kepada Perumda Pasar Jaya agar secara teknisnya dimatangkan, karena ini tentu butuh masalah delivery (pengiriman) kalau online. Apakah ada man powernya (SDM) dan juga sudah ada sistemnya yang sudah baik, sehingga saat dijalankan (Pasar Online) itu minim resiko-resiko, kendala-kendala lain yang mungkin terjadi,” katanya, Rabu (22/4).

Meski penambahan mitra pasar online sejauh ini terus dilakukan Pemprov DKI untuk percepatan pemenuhan kebutuhan bahan pokok, Farazandi berharap agar Perumda Pasar Jaya terus mengembangkan sistem jaringan online secara bertahap. Sehingga, sistem layanan Pasar Online tetap berjalan tanpa kendala ketika masyarakat tengah mengakses fitur dan layanan pesanan di pasar online tersebut.

“Kami rasa untuk kondisi saat ini berjenjang atau berkala saja. Jadi trial dulu beberapa baru ditambah lagi kalau memang sistem (pasar online) yang dibangun memang sudah cukup baik,” terangnya.

Dengan demikian, pihaknya akan terus mengawal penerapan layanan transaksi pasar online secara berkala di lapangan. Hal ini perlu dilakukan guna memastikan layanan kebutuhan bahan pokok terus tersedia kepada masyarakat meski harus ada keterbatasan layanan sektor perdagangan ditengah pandemic corona.

“Kita akan terus kawal dan kita monitor,” ungkap Farazandi.

Pemprov DKI melalui Perumda Pasar Jaya sejauh ini telah menyiapkan 105 pasar di Jakarta dengan metode layanan transaksi online guna menerapkan pembatasan jarak sosial (social distancing) hingga pembatasan jarak fisik (physical distancing) sebagai langkah pencegahan virus corona (COVID-19). Kebijakan layanan pasar online telah diterapkan Pemprov DKI sejak hari pertama penerapan Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) Jumat (10/4) lalu.

Penyediaan pasar bagi kebutuhan masyarakat Jakarta dapat dilakukan melalui transaksi jarak jauh selama mereka beraktivitas di rumah. Adapun proses pembelian, penetapan harga atau tawar menawar bisa dilakukan melalui telepon atau pesan percakapan Whatsapp. Sedangkan, pengiriman dilakukan melalui layanan ojek daring (online).

Meski demikian, Pemprov DKI Jakarta akan berupaya melakukan pendataan terhadap pedagang untuk menambah daftar kontak dan memastikan nomor yang tercantum tersebut dapat dihubungi. Sebab, langkah ini perlu diambil Pemprov DKI lantaran dirasa perlu apabila masa status tanggap darurat diperpanjang.(DDJP/alw/oki)