Landfill Mining dan RDF Plant Diyakini Mampu Jawab Kekhawatiran Darurat Sampah Jakarta

October 4, 2022 10:09 pm

Komisi D DPRD Provinsi DKI Jakarta mengapresiasi pelaksanaan pembangunan dua fasilitas pengolahan sampah di Tempat Pembuangan Sampah Terpadu (TPST) Bantargebang, Bekasi, Jawa Barat. Masing-masing pengolahan dengan cara penambangan sampah (Landfill Mining) dan teknologi pembakaran sampah atau Refused Derived Fuel (RDF) Plant.

Ketua Komisi D DPRD DKI Jakarta Ida Mahmudah meyakini dua fasilitas tersebut mampu menjawab kekhawatiran banyak pihak yang mengatakan Jakarta akan masuk dalam fase darurat sampah. Mengingat produksi sampah Jakarta yang dikirimkan ke Bantargebang telah menyentuh angka 8.000 ton lebih per hari.

“Ini adalah solusi untuk menyelesaikan problem sampah kita di DKI,” ujarnya saat meninjau lokasi pembangunan di TPST Bantargebang, Bekasi, Jawa Barat, Selasa (4/10).

Ida menjelaskan, Komisi D telah menyetujui pembangunan Landfill Mining dan RDF Plant yang diusulkan Dinas Lingkungan Hidup (LH) dengan anggaran Rp900 miliar. Pembangunan mulai dilaksanakan di awal tahun 2022 dan diproyeksikan rampung di akhir tahun untuk kemudian mulai beroperasi di awal tahun 2023.

“InsyaAllah Januari bisa bekerja, semoga lancar, karena ini proyek percontohan yang cukup bagus,” ungkapnya.

Di lokasi yang sama, Kepala Dinas LH Asep Kuswanto menargetkan Landfill Mining dan RDF Plant akan mampu mereduksi sampah hingga 2.000 ton per hari. Dengan rincian melakukan pengolahan sampah lama sebesar 1.000 ton per hari dan sampah baru 1.000 ton per hari. Produksi tersebut juga akan menghasilkan produk bernilai barupa batu bara.

“Dari hasil rincian tersebut setidaknya RDF akan mampu menghasilkan 750 ton batu bara yang akan dibeli pabrik semen. Mudah-mudahan bisa menjadi sumber pendapatan Pemprov DKI dan membiayai operasional,” terangnya.

Sementara itu, Kepala Unit Pelaksana Teknis (UPT) TPST Bantargebang Dinas LH DKI Agung memastikan pada Januari 2023 mendatang dua fasilitas pengolahan sampah tersebut dapat beroperasi.

“Ini akan menjadi project yang akan menjadi contoh buat kita kedepannya. Kami meyakini akan efektif dan efisien sehingga kita bisa ke depan bisa merencanakan yang lebih lagi untuk terus mengempiskan kondisi gunungan sampah yang ada di Bantargebang dengan mengurangi sampah 1.000 ton fresh waste,” tandasnya. (DDJP/apn)