Kurangi Banjir Lokasi dengan Rumah Pompa Sunter C

May 26, 2025 2:21 pm

Komisi D DPRD DKI Jakarta mengapresiasi peresmian pembanguan Rumah Pompa Sunter C di Jalan Danau Sunter Utara, Jakarta Utara.

Ketua Komisi D DPRD DKI Jakarta Yuke Yurike mengatakan, pengoperasian Rumah Pompa Sunter C dapat mengurangi banjir lokal di wilayah Jakarta Utara. Khususnya di Kelurahan Sunter Agung dan Kelurahan Kampung Sawah.

“Harapan dari adanya rumah pompa ini untuk mengurangi banjir-banjir dan genangan di wilayah sini,” ujar Yuke di Jakarta Utara, Senin (26/5).

Yuke mendorong Pemerintah Provinsi DKI Jakarta melalui Dinas Sumber Daya Air meningkatkan pengawasan di Rumah Pompa Sunter C.

Tujuannya agar rumah pompa tersebut dapat bekerja optimal. Bahkan saat terjadi hujan deras dengan intensitas tinggi.

Caranya dengan pengawasan untuk mengetahui kondisi rumah pompa dan sarana prasarana pengendali banjir.

Termasuk kesiapan dan kesiagaan petugas dalam mengantisipasi banjir lewat pengoperasian pompa secara maksimal.

Termasuk di antaranya menyiagakan personel Dinas Sumber Daya Air DKI Jakarta atau pasukan biru untuk memompa air dan membersihkan sampah sebagai antisipasi terjadinya banjir.

“Kita ga kepengen hanya sekedar kita buat, karena anggaran tidak kecil jadi perawatannya udah gitu kontroling, petugas-petugas harus selalu ada,” kata dia.

Pada kesempatan itu, Gubernur DKI Jakarta Pramono Anung menjelaskan banjir di Jakarta terdiri dari tiga jenis, banjir kiriman, banjir lokal (spot), dan banjir akibat rob.

Keberadaan Rumah Pompa Sunter C dibangun khusus untuk mengatasi banjir lokal di wilayah dengan topografi rendah yang berada di bawah muka air sungai.

“Saya bersyukur hari ini kita memulai cara penanganan banjir yang bersifat spot atau daerah tertentu yang mengalami banjir saya tadi sudah melihat sistemnya sangat baik dan menurut saya ini sebagai salah satu contoh penanganan banjir yang bersifat spot lokal di Jakarta,” kata dia.

Pram menjelaskan, Rumah Pompa Sunter C terdiri dari tiga pompa yang dilengkapi sistem digital yang memantau secara otomatis debit air dan ketinggian muka air.

Dengan teknologi tersebut, Pram optimis dapat merespons cepat dalam menghadapi potensi banjir musiman.

“Ada tiga pompa utama dan cara penanganannya sudah betul-betul secara digital, diketahui secara langsung,” kata dia. (yla/df)