Kunjungi DPRD DKI, Sekretariat DPRD Kepri Konsultasikan Penyusunan Memoar

August 29, 2019 7:47 pm

Sekretariat DPRD Provinsi Kepulauan Riau (Kepri) melaksanakan kunjungan kerja (kunker) ke DPRD Provinsi DKI Jakarta, Kamis (29/8).

Kepala Subbagian Perundang-Undangan dan Alat Kelengkapan Dewan DPRD Provinsi Kepulauan Riau Mashudi Kurniawan mengatakan, salah satu tujuan kunker tersebut untuk mengkonsultasikan laporan pertanggungjawaban DPRD 2019-2024 dalam bentuk memoar. Buku laporan kinerja lima tahun tersebut, dikatakannya saat ini sedang dalam tahap finalisasi. 

“Untuk mendekati kesempurnaan, kita juga melihat di DKI Jakarta karena sudah terlebih dahulu melakukan sumpah janji dan menyerahkan buku memoar ke DPRD, nah itu yang perlu kita ketahui. Dan juga substansi bukunya tata cara penyusunan nya, juga melihat teknis tata cara penyampaian di paripurna saat dilakukan sumpah dan janji anggota DPRD, mekanisme dan penyampaian pendistribusian,” katanya di gedung DPRD DKI.

Setelah adanya kunjungan tersebut, ia menjelaskan DPRD Provinsi Kepri segera mematangkan kembali rancangan dari usulan yang diberikan oleh DPRD DKI. Termasuk, penyempurnaan substansi konten yang mencerminkan pencapaian seluruh anggota DPRD Kepri dalam menyerap seluruh aspirasi masyarakat selama lima tahun berjalan.

“Terkait buku memoar, pasti kita akan berikan substansi (belajar) dari DKI, artinya ini adalah uraian tugas yang sudah dilaksanakan selama lima tahun belakang dan ukuran kinerja yang sudah dilakukan. Itu yang akan kita berikan nanti di penambahan penajaman di buku memoar kita,” terangnya.

Sementara itu, Kepala Subbagian Dokumentasi dan Hubungan Masyarakat Sekretariat DPRD Provinsi DKI Jakarta Juniadi Jatnoprasetyo mengatakan, seluruh penyusunan Buku Memoar DPRD DKI dilakukan secara mandiri oleh jajaran Sekretariat DPRD.

“Memang pada periode-periode sebelumnya, kita melibatkan tim penyusun untuk buku memoar. Tapi karena kondisinya berubah, kita buat sendiri dengan melihat buku-buku yang sebelumnya sudah kita buat,” ujarnya.

Ia menjelaskan bahwa materi-materi yang disusun kedalam buku memoar terdiri dari beragam aspek. Seperti penggambaran situasi dan kondisi pelantikan Anggota DPRD 2014-2019, pemilihan pimpinan DPRD sementara hingga definitif, pembentukan rancangan Tata Tertib (Tatib) DPRD, pembentukan Alat Kelengkapan Dewan (AKD).

Kemudian, konten tersebut dilanjutkan dengan pembentukan fraksi-fraksi DPRD, hingga penjelasan seluruh rapat komisi DPRD yang mewakili masing-masing bidang dengan foto disertai keterangan ilustrasi dan deskripsi sebagai penjelas obyek.

“Jadi di DKI ini buku memoarnya lebih bersifat kronologis, kegiatan DPRD selama lima tahun. Termasuk Raperda-raperda yang dihasilkan, misalnya dari 2014 prolegda yang direncanakan berapa yang direalisasikan berapa dan dijelaskan juga tahun-tahun berikutnya,” terangnya.

Dengan demikian, Ia memastikan seluruh rangkaian penyusunan konten dan substansi yang tertuang dalam memoar DPRD DKI juga terkoreksi secara berlapis dari tingkat hulu hingga hilir. Termasuk, pengamatan redaksi hingga desain tata letak gambar dan tulisan.

“Jadi kalau sudah redaksi baik kalimat dan foto dianggap pas, akan ditandatangan oleh Pimpinan dewan sebagai bukti kalau buku memoar ini siap diberikan,” tandas Juniadi. (DDJP/alw/oki)