DPRD Kota Bukit Tinggi melakukan kunjungan kerja (kunker) ke DPRD Provinsi DKI Jakarta, Rabu (12/12).
Ketua DPRD Kota Bukit Tinggi Beny Yusrial mengatakan kunjungan kerja ini diperlukan untuk menggali potensi pelaku usaha mikro kecil dan menengah (UMKM) di wilayahnya yang selama ini didominasi oleh kaum pedagang dari beragam lapisan masyarakat.
“Masyarakat kita mayoritas pedagang dari bawah sampai atas. Setidaknya kami prioritaskan masyarakat kita dari menengah ke bawah dan bagaimana kita meningkatkan keberdayaan masyarakat supaya lebih berpotensi lagi untuk mengembangkan UMKM-nya,” ujarnya di gedung DPRD DKI Jakarta.
Karena itu ia berharap penataan UMKM di DKI Jakarta dapat menjadi rujukan bagi DPRD Bukit Tinggi yang saat ini sedang mematangkan Rancangan Peraturan Daerah (Raperda) tentang pemberdayaan dan pengembangan usaha mikro atas inisiatif legislatif.
“Mudah-mudahan dengan adanya referensi ini. Setidaknya ada masukan bagi kami untuk pengembangan UMKM di wilayah kami kedepan,” terang Beny.
Sementara itu, Anggota Komisi B DPRD DKI Syarifuddin mengatakan bahwa potensi UMKM di DKI Jakarta telah memiliki lokasi binaan (lokbin) di masing-masing wilayah untuk dijadikan tempat khusus pembinaan UMKM, salah satunya adalah program One Kecamatan, One Center of Enterpreneurship atau OK OCE.
“Yang terpenting adalah kedepan bagaimana pembinaan-pembinaan UMKM memberikan satu pelatihan. Satu program yang menyangkut maslah program-program dan pembiayaannya. Kita selalu kerjasama dengan pihak Bank DKI, untuk bagaimana umkm ini terkait OK OCE,” terangnya.
Melalui program OK OCE, Syarifudin berharap agar calon wirausaha baru dapat terlahir dari program ini dengan target pembinaan sebanyak 200 ribu orang yang tersebar di seluruh wilayah DKI Jakarta.
“Kedepan artinya kita mendorong wirausaha-wirausaha baru dengan target kita 200 ribu wirausaha yang kita ciptakan ini,” tandasnya. (DDJP/alw/oki)