Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Provinsi Lampung melaksanakan kunjungan kerja (Kunker) ke DPRD Provinsi DKI Jakarta, Selasa (7/7).
Wakil Ketua Komisi III DPRD Provinsi Lampung Noverisman Subing menyampaikan, salah satu tujuan jajarannya melaksanakan kunjungan kerja ke DPRD DKI Jakart untuk mengkonsultasikan pendapatan daerah yang kini terimbas pandemi virus corona (Covid-19).
“Kami datang untuk mengetahui bagaimana DPRD DKI menggenjot pendapatan dimasa pandemi Covid ini,” ujarnya di gedung DPRD DKI Jakarta.
Noverisman mengatakan, kondisi pendapatan asli daerah (PAD) mengalami pelambatan yang sangat signifikan. PAD di sepanjang tahun 2020 yang diproyeksikan sebesar Rp7,8 triliun, pada realisasinya hanya mencapai 16% di triwulan pertama tahun 2020.
“Biasanya kalau kondisi normal, triwulan awal kita sudah bisa meraup 30% sampai 40% dari target,” ungkapnya.
Di lokasi yang sama, Anggota Komisi B DPRD DKI Jakarta Hasan Basri Umar menjelaskan jika defisit PAD yang dialami Pemprov Lampung sama seperti yang dialami DKI Jakarta.
Hingga saat ini realisasi PAD 2020 baru mencapai 22% atau sebesar Rp11,4 triliun dari target awal Rp50,9 triliun. Dengan demikian, Hasan meminta agar DPRD Lampung terus menjalankan fungsi pengawasan agar BUMD tetap sehat dan menghasilkan profit yang besar.
“Salah satu sumber PAD yang diharapkan itu dengan adanya BUMD, makanya kita minta agar terus awasi BUMD supaya sehat,” ungkapnya.
Hasan menyarankan apabila Lampung ingin membuat BUMD baru untuk bergerak di bidang Industri Pariwisata, seperti yang dimiliki Jakarta yakni PT Jakarta Tourisindo (JAKTOUR).
“Contohnya bikin BUMD yang mengelola Hotel, kalau kitakan punya hotel-hotel yang dikelola oleh Jaktour, itu juga bisa menjadi sumber PAD,” tandasnya. (DDJP/gie/oki)