Komisi E DPRD Provinsi DKI Jakarta mengadakan kunjungan kerja ke Rumah Sakit Khusus Daerah (RSKD) Duren Sawit, Jakarta Timur, Kamis (27/7) untuk mendapat penjelasan rencana pengembangan RSKD tersebut. Dalam pertemuan itu, Komisi E mendukung rencana pengembangan RSKD Duren Sawit yang akan dimulai pada 2018. “Kami mendukung rencana pengembangan RSKD Duren Sawit untuk pemenuhan pelayanan kesehatan bagi warga Ibukota,” kata Wakil Ketua Komisi E, HM. Ashraf Ali. Sedangkan Sekretaris Komisi E, Veri Yonnevil, berharap anggaran pembangunan fisik gedung pelayanan kesehatan baru setinggi 10 lantai senilai Rp 195,42 miliar yang semula diusulkan dua tahun, bisa direalisasikan dalam satu tahun anggaran. Veri Yonnevil menilai, keseluruhan pembangunan fisik gedung baru RSKD Duren Sawit bisa rampung hingga akhir 2018 seperti pembangunan Sky Hospital RSUD Tarakan. “Ketersediaan lahan dan Amdal sudah selesai. Jadi, kalau bisa pelaksanaan lelang dimulai Desember 2017, sehingga groundbreaking dimulai Februari 2018 dan rampung akhir tahun,” katanya. Menjawab aspirasi Komisi E, Dirut RSKD Duren Sawit, Julagan menjelaskan, pihaknya bersama Bappeda DKI Jakarta telah menyusun perencanaan pembangunan fisik gedung baru setinggi 10 lantai tersebut. “Kita tidak sekadar membangun gedung tapi fasilitas pendukung juga dipersiapkan di lahan kosong yang sudah diserahkan pengelolaan kepada kami. Jadi, tidak bisa direalisasikan pembangunan gedung rampung dalam satu tahun,” tandasnya. Rencananya, pembangunan gedung fasilitas kesehatan baru RSKD Duren Sawit yang menelan anggaran sekitar Rp 195,42 miliar ini, rampung pada 2019 mendatang. (red/bj)