Komisi E DPRD Provinsi DKI Jakarta menilai rencana Pemerintah Provinsi (Pemprov) menggunakan sekolah-sekolah sebagai lokasi isolasi pasien corona dan tempat peristirahatan tenaga medis kurang tepat. Komisi yang membidangi kesejahteraan masyarakat itu meminta Pemprov meninjau ulang rencana tersebut.
Ketua Komisi E DPRD DKI Jakarta Iman Satria mengatakan, selain kurang mumpuni untuk melakukan perawatan di ruang sekolah, dikhawatirkan penempatan sekolah sebagai lokasi isolasi pasien corona akan memunculkan polemik di tengah masyarakat.
“Lagipula beberapa sekolah ada dipertengahan kampung, takutnya warga cemas,” ujarnya, Selasa (21/4).
Iman juga mengkhawatirkan sekolah-sekolah yang sempat menjadi lokasi isolasi akan berdampak buruk bagi kesehatan siswa karena masih ada sisa virus atau bakteri yang menempel di bagian gedung maupun ruang sekolah. Karena itu ia mengaku akan menjalin komunikasi kepada Pemprov agar mempertimbangkan pembatalan rencana itu.
“Lebih baik pergunakan rusun-rusun yang belum terpakai untuk tempt isolasi, itu lebih baik. Salah satunya Rusun Pasar Rumput. Itu saja yang dipergunakan, karena kalau Rusun ruangannya lebih banyak, dan kosong, jadi gak banyak yang harus dipindahin,” tandasnya.
Rencana penunjukan sekolah-sekolah di Jakarta sebagai lokasi isolasi pasien terpapar virus corona serta peristirahatan tenaga medis berawal dari Instruksi Sekertaris Daerah (Sekda), kemudian ditindaklanjuti oleh Dinas Pendidikan DKI Jakarta melalui surat bersifat penting dengan nomor 4434/-1.772.1. Dalam surat yang ditandatangani Kepala Dinas Pendidikan Nahdiana menyatakan kesiapan penggunaan sejumlah sekolah sebagai lokasi isolasi dan akomodasi tenaga medis.
“Menindaklanjuti Instruksi Sekretaris Daerah Provinsi Daerah Khusus Ibu Kota Jakarta nomor 29 tahun 2020, tentang Penyediaan Akomodasi dan Fasilitas Pendukung Bagi Tenaga Kesehatan yang Terlibat Penanganan COVID-19 serta surat usulan dari Camat dan Lurah setempat tentang daftar sekolah yang akan digunakan sebagai tempat isolasi pasien COVID-19,” tulis Nahdiana dalam surat tersebut.
“Dengan ini, saya laporkan daftar lokasi yang akan digunakan sebagai akomodasi tenaga medis (lampiran I), dan daftar sekolah yang akan digunakan sebagai tempat isolasi pasien COVID-19 (lampiran II),” sambungnya.
Berikut adalah daftar sekolah yang menjadi tempat akomodasi tenaga medis dan tempat isolasi mandiri:
SMK Negeri 27 Jakarta Pusat, SMK Negeri 57, SMK Negeri 30, SMK Negeri 32, dan SMK Negeri 37 di Jakarta Selatan, Rumah Dinas P3PAUD DIKMAS Jakarta Barat dan P2KPTK2 Jakarta Timur.
Sedangkan daftar sekolah yang akan digunakan sebagai tempat isolasi pasien terkait Covid-19 sebagai berikut:
1. Jakarta Pusat: SDN Petojo Utara 13, SDN Duri Pulo 07 dan SDN Gambir 01, SMA Negeri 24, SDN Kampung Bali 01, SDN Kampung Bali 03, SDN Bendungan Hilir 12, SDN Kebon Kacang 05, SMK Negeri 38, dan SDN Petamburan 01/03.
Kemudian SMP Negeri 64, SMP Negeri 17, SDN Karang Anyar 01/02/03/04/05/06/08, SDN Pasar Baru 11, SDN Kartini 01, SDN Mangga Dua Selatan 01/03, SDN Karang Anyar 03/04/07, SDN Gunung Sahari Utara 01, SMP Negeri 8, SMP Negeri 1, SMK Negeri 16, SDN Paseban 07, SDN Bungur 01,02.
Selanjutnya, SMP Negeri 156 Jakarta, SMP Negeri 28 Jakarta, SDN Kampung Rawa 01/02, SDN Cempaka Putih Barat 07, SDN Cempaka Putih Timur 01, SDN Cempaka Putih Timur 03, SMP Negeri 137 Jakarta, SDN Rawa Sari 05,SMP Negeri 183 Jakarta, SDN Cempaka Baru 01, SMP Negeri 228 Jakarta, SMP Negeri 269 Jakarta, SMK Negeri 3 Jakarta.
2. Kepulauan Seribu: SDN Pulau Panggang 01, SMA Negeri 260 Jakarta, PKMB Negeri 36 Pulau Harapan, SD-SMP Satu Atap 02 Pulau Sabira, SDN Pulau Kelapa 01, SDN Pulau Kelapa 02. Kemudian SMP Negeri 285 Jakarta, SD-SMP Negeri Satu Atap 02 Pulau Pari, SMK Negeri 61 Jakarta, SMP Negeri 241 Jakarta, SDN Pulau Tidung 04.
3. Jakarta Utara: SDN Sunter Agung 07, SMP Negeri 116 Jakarta, SMP Negeri 282 Jakarta, SDN Ancol 03, SMP Negeri 34 Jakarta, SMA Negeri 40 Jakarta, SDN kapuk Muara 03, SDN Penjaringan 03, SMP Negeri 120 Jakarta, SMK Negeri 56 Jakarta, SDN Rawa Badak Utara 11, SDN Rawa badak Utara 15, SDN Rawa badak Utara 17.
Kemudian SMA Negeri 72 Jakarta, SMP Negeri 170 Jakarta, SMP Negeri 270 Jakarta, SDN Semper Barat 11, SDN Semper Barat 03, SDN Semper Timur 01, SDN Semper Timur 02.
4. Jakarta Timur: SMP Negeri 139 Jakarta, SMP Negeri 195 Jakarta, SMP Negeri 202 Jakarta, SMA Negeri 71 Jakarta, SDN Rawamangun 02, SDN Rawamangun 05, SDN Jatinegara Kaum 01, SDN Jatinegara Kaum 03, SMP Negeri 232 Jakarta, SMK Negeri 7 Jakarta, SMK Negeri 26 Jakarta.
Kemudian SDN Penggilingan 03, SDN Penggilingan 04, SDN Penggilingan 09, SMP Negeri 256 Jakarta, SMA Negeri 54 Jakarta, SMP Negeri 62 Jakarta, SDN Pisangan Baru 01, SMK Negeri 5 Jakarta, SMA Negeri Unggulan MH Thamrin, SMK Negeri 24 Jakarta, SMK Negeri 66 Jakarta, SMK Negeri 68 Jakarta, dan Gifed School Cawang.
5. Jakarta Barat: SDN Cengkareng Timur 14, SDN Cengkareng Timur 15, SMP Negeri 176 Jakarta, SDN Tanah Sereal 01, SDN Mangga Besar 11, SDN Krukut 01, SDN Krukut 02, SDN keagungan 01, SDN Keagungan 02, SDN Keagungan 03, SDN Keagungan 04, SDN Keagungan 05, SDN Keagungan 06, SDN Maphar 01.
Kemudian SMP Negeri 54 Jakarta, SMK Negeri 11 Jakarta, SDN Semanan 03, SDN Jelambar 08, SDN Wijaya Kusuma 01/03, SDN Jelambar Baru 03/05, SDN Kedoya Utara 01, PKBM Negeri 30.
6. Jakarta Selatan: SDN Ulujami 04, SDN Ulujami 07, SDN Petukangan Selatan 03, SDN Petukangan Selatan 05, SDN Pesanggrahan 10, SDN Pesanggrahan 04, SDN Petukangan Utara 10, SDN Bintaro 04, SMA Negeri 86 Jakarta, SDN Gandaria Selatan 01, SMK Negeri 28 Jakarta.
Kemudian SMA Negeri 3 Jakarta, SMP Negeri 58 Jakarta, SDN Setiabudi 01, SDN duren Tiga 07, SLB Negeri 11, Mampang Prapatan: SMP Negeri 104 Jakarta, SDN Bangka 05, SDN Kramat Pela 01. (DDJP/gie/oki)