Komisi E DPRD Provinsi DKI Jakarta meminta Dinas Pendidikan mengevaluasi pelaksanaan rehabilitasi seluruh gedung sekolah. Dari mulai lelang hingga durasi waktu pengerjaan harus dikaji mendalam.
Ketua Komisi E DPRD DKI Jakarta Iman Satria mengatakan, dugaan sementara atas robohnya gedung SMA Negeri 96 di Cengkareng, Jakarta Barat karena waktu pelaksanaan rehab yang sangat sempit. Dengan begitu evaluasi total pada pelaksanaan rehab perlu dilakukan Dinas Pendidikan.
“Saya nanti mau coba terapkan, kalau sudah lewat bulan Juni jangan dikerjakan. Minimal pengerjaan rehab itu enam bulan,” ujar Iman Satria, Ketua Komisi E DPRD DKI Jakarta di SMAN 96, Cengkareng, Jakarta Barat, Senin (22/11).
Ia mengungkapkan waktu pelaksanaan rehab SMAN 96 ternyata hanya 3,5 bulan saja. Mulai dari 1 September dan harus selesai 18 Desember 2021.
“Ini kayaknya masalah waktu, dikejar waktu karena dengan sisa waktu 25 hari lagi harus beres. Menurut saya kerjanya jadi terburu-buru, apalagi dengan cuaca musim penghujan, banyak berhentinya,” ungkapnya.
Hal senada juga disampaikan anggota Komisi E DPRD DKI Basri Baco. Ia mengimbau agar Disdik DKI bisa lebih matang dan cepat pada tahap perencanaan, sehingga proses pembangunan mendapat waktu lebih banyak lagi.
“Ini jadi pelajaran buat kita semua, jangan orang dikasih 3,5 bulan padahal kita ada rentang waktu setahun, kan persiapannya saat diajukan pada APBD murni harusnya sudah ada. Paling enggak kasih enam bulan mereka kerja,” ucapnya.
Dilokasi yang sama, Pejabat Pembuat Komitmen (PPK) Disdik DKI Sabudiyono menjelaskan banyaknya tahap yang harus dilaksanakan prakonstruksi, sehingga sisa waktu pembangunan hanya 3,5 bulan.
“Tahapannya kalau yang pertama kan basic design, lalu manajemen kontruksi (MK), baru kita lakukan lelang fisik ya. Jadi harus melewati beberapa tahapan dulu,” tuturnya.
Sementara Project Manager PT Adhi Karya Tbk, Nur Samsul Rizal mengatakan saat ini pihaknya masih menunggu hasil laporan tim Pusat Laboratorium Forensik (Puslabfor) Mabes Polri untuk mengetahui penyebab robohnya SMAN 96 yang sedang direhab. Namun ia memastikan bahwa spesifikasi bahan bangunan dan waktu pengerjaan sudah sesuai standart yang ditetapkan
“Saya tidak bisa komentar dahulu, karena ini masih dalam penyelidikan. Tunggu hasil dari Puslabfor apa penyebab utama kerobohan ini. Semua speknya sudah pasti sesuai dengan RKS (Rencana kerja dan syarat-syarat) ya,” tandasnya. (DDJP/gie/oki)