Komisi E DPRD Provinsi DKI Jakarta meminta Dinas Kesehatan tak hanya mengandalkan aplikasi sebagai mitigasi pencegahan penyakit Demam Berdarah Dengeu (DBD). Sosialisasi dan edukasi perlu dilakukan langsung dengan terjun langsung ke rumah-rumah mengingat belum warga semua melek terhadap teknologi.
“Maka dari itu saya minta kepada jajaran Dinas Kesehatan untuk terus melakukan sosialisasi dan edukasi dengan langsung turun ke masyarakat,” ujar Judistira Hermawan, Anggota Komisi E DPRD DKI Jakarta, Jumat (1/2).
Aplikasi berbasis sistem andorid ini resmi diluncurkan Pemprov DKI baru-baru ini dengan nama DBDKlim. Aplikasi tersebut akan memadukan data rumah sakit milik Dinas Kesehatan dengan prediksi cuaca Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG).
Dengan aplikasi tersebut masyarakat diharapkan dapat mengetahui kelembaban lingkungan lantaran peningkatan curah hujan dan kelembaban udara berkolerasi dengan suburnya perkembangbiakan nyamuk penyebab DBD.
Judistira mengapresiasi aplikasi tersebut guna mengefektifkan pencegahan DBD di Ibukota. Ia juga meminta agar warga lebih berperan aktif untuk mendukung program pencegahan tersebut mengingat tak sebandingnya jumlah tenaga Dinas Kesehatan dengan kawasan yang terdampak kasus DBD.
“tetapi saya juga minta kepada seluruh perangkat Dinas Kesehatan, Sudin, dan sebagainya untuk aktif turun ke masyarakat, menyampaikan mengenai pencegahan,” tandasnya (DDJP/ans/oki)