Komisi E DPRD Provinsi DKI Jakarta berharap Dinas Pendidikan (Disdik) mengevaluasi keterbatasan perangkat pada Ujian Nasional Berbasis Komputer (UNBK).
Keterbatasan perangkat terjadi di SMPN 195, Duren Sawit, Jakarta Timur pada pelaksanaan UNBK 2019. Siswa di sekolah itu menggunakan laptop pribadinya untuk mengerjakan soal ujian, mengingat pihak sekolah hanya memiliki 20 unit perangkat komputer.
Wakil Ketua Komisi E DPRD DKI Jakarta Ramly Muhammad mengatakan, fenomena tersebut sejatinya dapat diantisipasi pihak sekolah, sehingga konsentrasi siswa sebagai peserta UNBK dapat terjaga dari awal hingga akhir pelaksanaan.
“Setidaknya pihak sekolah juga dapat melaporkan langsung dengan Dinas Pendidikan kalau peralatan komputer yang digunakan masih kurang. Jadi siswa cukup berfokus kepada ujian yang dihadapi,” ujarnya, Kamis (25/4).
Ramly memastikan akan mengkonfirmasi masalah tersebut kepada Dinas Pendidikan sebagai mitra kerja Komisi E DPRD DKI Jakarta. Menurutnya, kelemahan seperti kurangnya perangkat komputer harus segera ditangani agar pelaksanaan UNBK kedepan berlangsung sempurna.
“Kami akan komunikasikan masalah ini kepada Dinas Pendidikan supaya kejadian ini tidak terulang kembali di pelaksanaan UNBK tahun berikutnya. Ini harus jadi catatan evaluasi kita bersama,” tandas Ramly. (DDJP/alw/oki)