Komisi E DPRD Provinsi DKI Jakarta menyebutkan, Jakarta International Stadium (JIS) masih perlu sentuhan-sentuhan penyempurnaan. Sejumlah fasilitas dan kawasan di sekitaran JIS masih perlu penanganan.
Ketua Komisi E DPRD DKI Jakarta Iman Satria mengatakan, salah satu penanganan yang harus segera dilakukan Pemprov DKI Jakarta yakni membenahi kampung bayam yang terletak tak jauh dari JIS. Keberadaan rumah-rumah semi permanen di kampung tersebut tampak kontras dengan kemegahan JIS.
“Harapan kita harus tertata rapih karena supaya orang mau datang kesana. Orang males juga jauh-jauh datang kalau lingkungannya masih kumuh. Sementara uang yang dikeluarkan (untuk pembangunan JIS) triliunan,” ujarnya dalam rapat kerja bersama PT Jakpro Perseroda di gedung DPRD DKI Jakarta, Selasa (28/6).
Di kesempatan yang sama Anggota Komisi E DPRD DKI Jakarta Abdul Aziz juga menyinggung minimnya kapasitas parkir dan jumlah toilet di JIS. Menurutnya, penunjang dua fasilitas tersebut harus berimbang dengan jumlah kapasitas JIS yang mencapai 82.000 orang.
“Bagaimana dengan 82 ribu orang untuk memenuhi semua itu. Jangan sampai fasilitasnya mewah full tapi saat digunakan tidak cukup memadai. Itu jadi kekhawatiran kami,” ucapnya.
Sementara itu Direktur PT Jakpro Perseroda Widi Amanasto mengakui jika ruang parkir JIS tidak berimbang dengan kapasitas kursi penonton stadion yang mencapai 82.000 orang.
“Karena kita mengutamakan pengunjung yang datang menggunakan kendaraan umum. Fasilitas toilet, itu sudah memadai, JIS sesuai dengan standar FIFA. Begitu juga Mushola, sudah kita sediakan” tuturnya.
Sementara itu, Asisten Kesejahteraan Rakyat Sekretaris Daerah DKI Jakarta Uus Kuswanto memastikan akan ada program khusus yang diperuntukan bagi warga yang masih bermukim di kampung bayam kawasan JIS. Salah satunya pemindahan warga ke rumah susun.
“Nanti dibangun rumah susun untuk warga di situ,” tandasnya. (DDJP/apn)