Komisi E DPRD DKI Jakarta mendorong Dinas Kesehatan (Dinkes) lebih proaktif mengantisipasi penyebaran virus corona. Upaya tersebut dinilai perlu lantaran penyebaran yang semakin masif dan telah memakan banyak korban meninggal.
Ketua Komisi E DPRD DKI Jakarta Iman Satria mengatakan, sebagai upaya Dinkes DKI Jakarta perlu mengoptimalkan sarana dan prasarana penunjang dalam pencegahan. Selain itu, ia menilai perlu dibentuk tim kecil untuk memfokuskan antisipasi penularan wabah tersebut sampai Jakarta.
“Kami menyarankan agar dibentuk tim kecil untuk menjaga titik-titik rawan di perbatasan udara maupun laut.
Ini bisa diantisipasi itu seperti di Halim Perdanakusuma, atau di Tanjung Priok bagaimana kesiapan dari alat-alat pencegahan terutama SDM, baik dokternya ataupun petguas-petugas yang menangani pasien,” ujar Iman dalam rapat koordinasi yang digelar di DPRD DKI Jakarta, Senin (27/1).
Komisi E, lanjutnya, juga berharap agar Dinkes DKI Jakarta terus berkoordinasi dengan Kementerian Kesehatan untuk menangani ancaman penyebarluasan virus yang telah mengakibatkan 80 korban meninggal ini.
“Mudah-mudahan optimal, karena Dinkes sudah berkoordinasi dengan Kementerian Kesehatan dan sudah diarahkan juga bagaimana mengantisipasi wabah (Coronavirus) ini,” ungkap Iman.
Sementara itu, Kepala Dinas Kesehatan Provinsi DKI Jakarta Widyastuti menerangkan bahwa pihaknya telah mempersiapkan secara matang perihal pencegahan penyebarluasan wabah virus corona di seluruh wilayah DKI Jakarta.
“Kami tidak sendiri, kami sudah berkoordinasi dengan Kementerian Kesehatan untuk penguatan pengawasan motif preventif secara ketat, kita deteksi mulai dari Bandara (Udara) maupun laut (Pelabuhan) dengan Kantor Kesehatan Pelabuhan (KKP). Jadi kalau ada pendatang yang terindikasi menunjukan gejala, nanti akan terdeteksi dengan Thermal Scanner dan akan melakukan pendalaman di KKP dan langsung dikoordinasikan dengan tim kami,” terangnya.
Selain itu, dikatakan Widyaastuti, Dinkes telah memastikan kewaspadaan terhadap penyebaran Coronavirus akan terus dioptimalkan. Termasuk, merespon cepat segala macam keluhan ataupun diagnose yang dikeluarkan menggunakan alur pemeriksaan medis oleh Ikatan Dokter Indonesia (IDI) dan Kemenkes RI ataupun analisa dokter spesialis paru-paru di rumah sakit.
Ia menerangkan, Dinkes DKI sejauh ini telah menyediakan sebanyak tiga Rumah Sakit rujukan apabila pasien terkena dugaan wabah Coronavirus, yaitu RSPAD Gatot Subroto Jakarta Pusat, Rumah Sakit Pusat Infeksi (RSPI) Sulianti Saroso Jakarta Utara, dan Rumah Sakit Persahabatan Jakarta Timur.
“Apabila ada pasian datang dengan keluhan batuk, langsung dianalisa apakah mempunyai riwayat perjalanan atau tidak, dan nanti langsung dikasih masker dan dimasukan kedalam UGD (Unit Gawat Darurat). Kalau tidak (terjangkit), kita lakukan seperti pasien biasa,” tandas Widyastuti. (DDJP/alw/oki)