Komisi E DPRD Provinsi DKI Jakarta akan menidaklanjuti keluhan Persatuan Olahraga Berkuda Seluruh Indonesia (Pordasi) DKI Jakarta soal lahan pengganti pacuan kuda di Pulomas, Jakarta Timur.
Ketika lahan tersebut resmi dijadikan sebagai lokasi cabang olahraga berkuda saat Asian Games, Pordasi dijanjikan akan diberikan lahan pengganti. Namun, hingga kini penggantian tersebut tak terdengar lagi kabarnya. Bahkan Pordasi dikenakan sewa sebesar Rp350 juta ketika menggunakan arena pacuan kuda Pulomas untuk satu hari.
“Komisi E meminta kepada Dinas Olahraga agar melaporkan kepada Gubernur dengan adanya rekomendasi ini,” ujar Syahrial saat menerima audiensi Pordasi di gedung DPRD DKI Jakarta, Kamis (20/12).
Pada kesempatan itu, Syahrial menyarankan agar Pordasi dapat bersabar. Komisi E, dikatakannya, belum dapat memberikan rekomendasi apapun sebelum ada upaya dan jawaban konkret dari Dinas Pemuda dan Olahraga (Dispora) mengenai janji pernah diberikan soal lahan pengganti.
“Setelah itu clear baru kita buat rekomendasi untuk dipindahkan ke tempat lain untuk tempat baru Pordasi. Saya minta kepastian itu satu minggu dari Kepala Dispora,” ungkap Syahrial.
Di lokasi yang sama, Ketua Umum Pordasi DKI Jakarta Alex Asmasoebrata berharap Komisi E DPRD DKI dapat menuntaskan persoalan lahan pacuan berkuda yang dialami. Pasalnya, lokasi berkuda di Pulomas merupakan lokasi latihan satu-satunya bagi Pordasi. Namun dengan harga sewa sebesar Rp350 juta untuk satu kali latihan, menurut Alex, angka tersebut sangat membebani.
“Harapan kami segera mungkin permasalahan ini dapat selesai di 2019,” tandasnya. (DDJP/ans/oki)